REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasangan calon gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki mulai memperkenalkan kartu Binangkit Dewi Sartika. Program ini diluncurkan atas dasar keprihatinan perempuan Jawa Barat dan Indeks Pembangunan Manusia Jabar yang rendah.
Dengan kartu tersebut, maka perempuan putus sekolah akan memiliki untuk melanjutkan pendidikan ke program kejar Paket B dan C. Rencananya, kartu itu akan diluncurkan bertepatan dengan Hari Ibu (22/12).
Tak hanya itu, lanjut dia, kartu tersebut dapat digunakan untuk mengakses pelatihan, terutama pada bidang garmen. “Industri garmen di Jawa Barat sangat besar, sehingga mereka yang telah selesai pelatihan dapat memiliki usaha,” ujar dia Senin (17/12).
Rieke tersebut menjelaskan, akses masyarakat untuk mendapatkan hak dasar masih sulit dirasakan warga Jawa Barat. Itu terbukti dari IPM yang masih berada pada 8,2 poin. Yaitu dengan lulusan SD Jawa Barat baru mencapai 70 persen sedangkan tidak tamat SMP mencapai 40 persen.
Menurut Rieke, perusahaan garmen diharapkan dapat bekerjasama dengan industri rumahan yang dibangun perempuan tersebut. “Nanti mereka akan mengakses pendidikan dan pelatihan secara gratis. Sehingga mereka tidak lari ke luar negeri karena pasar kerja di daerah masing-masing telah dibuka luas,” papar anggota Komisi IX DPR tersebut.
Saat ini, Rieke dan tim tengah melakukan pemetaan sekolah dan balai pelatihan kerja yang sedang mati suri. Pihaknya akan mulai membangkitkan 18 persen pendidikan swasta, terutama madrasah, yang kini mati.
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan juga akan ditambah.