REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terbakarnya perangkat Uninterruptible Power Supply (UPS) Bandara Soekarno-Hatta, Ahad (17/12) menyebabkan 64 penerbangan terganggu. Pihak Angkasa Pura 2 pun berjanji akan menginvestigasi kebakaran tersebut.
"Kami masih melakukan investigasi untuk menelusuri penyebab rusaknya UPS,"ujar Corporate Secretary AP2, Tresno Haryadi, Senin (17/12) malam melalui surat elektronik.
Tresno menjelaskan AP2 bakal mendatangkan UPS baru yang berasal dari Jerman. Menurutnya, UPS baru tersebut bakal dikirim pada Januari 2013. Untuk saat ini, jelas Tresno, pihak bandara mengantisipasi asupan listrik bandara dengan UPS Cyberex.
Menurutnya, UPS menjadi perangkat penting karena mendukung pasokan energi listrik ke perangkat komputer pendukung kerja pemanduan pesawat. Akibat terbakarnya UPS tersebut, sistem pamanduan otomatis Jakarta Automatic Air Traffic System (JAATS) membuat sistem tidak bekerja selama 15 menit.
Sehingga, menara kontrol pun harus membatasi jumlah pendaratan dan lepas landas di bandara terbesar di Indonesia itu. Serta harus melakukan pamanduan pesawat secara non radar.
Tresno menjelaskan akibat dari pembatasan tersebut, ada 64 penerbangan yang terlambat dan dialihkan. Yakni 39 penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (outgoing), 3 penerbangan yang dialihkan (divert) dan 22 penerbangan menuju Bandara-Soekarno Hatta (incoming).