Ahad 16 Dec 2012 05:37 WIB

125 Majikan di Hongkong Masuk Daftar Hitam

Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Foto: Antara/Ismar
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

REPUBLIKA.CO.ID, HONGKONG -- Perwakilan Pemerintah Indonesia di Hongkong hingga Oktober 2012 telah menetapkan 125 majikan dalam daftar hitam (black list). Mereka yang masuk daftar tersebut tidak dapat lagi merekrut Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Konsul Jenderal RI di Hongkong Teguh Wardoyo mengatakan, selain majikan pihaknya juga telah memberikan sanksi penghentian layanan kepada delapan agen penempatan. Ini karena mereka terbukti tidak dapat memberikan perlakuan yang baik kepada para TKI. "Langkah itu perlu dilakukan agar tidak ada lagi agen atau majikan yang memperlakukan TKI dengan sewenang-wenang," katanya menegaskan, Sabtu (15/12).

Sebelum memberikan sanksi KJRI melakukan pemanggilan kepada agensi atau bersurat ke PJTKI. Jika terbukti bersalah dan merugikan pihak lain akan dijatuhkan sanksi. Sanksi dilakukan sesuai hasil tim evaluasi agen atau majikan. "Apakah cukup dengan pemanggilan dengan memberikan teguran, peringatan, surat pembekuan sementara pengajuan kontrak kerja baru, "job order" baru, hingga pencabutan lisensi," tuturnya.

Atase ketenagakerjaan Konjen RI di Hongkong Sandra Utami mengatakan hingga November 2012 jumlah kasus yang melibatkan TKI di Hongkong tercatat 1.571 kasus. "Dari jumlah itu, sekitar 0,2 persen masih dalam proses penyelesaian," ungkapnya.

Sandra mengemukakan permasalahan umum TKI di Hongkong adalah penahanan dokumen, pemutusan hubungan kerja atau kontrak kerja, atau tidak mendapatkan hak setelah pemutusan hubungan kerja. Ada pula di antaranya uang mendapatkan gaji di bawah standar, tidak mendapat libur, pemotongan gaji berlebihan, melampaui ijin tinggal, agen tidak terdaftar, dan tindak kekerasan oleh majikan. "Selain itu ada pula sakit, meninggal dunia, bunuh diri, kasus pidana, perdata, dan dipekerjakan tidak sesuai kontrak," katanya menambahkan. 

Saat ini terdapat 239 agen penempatan TKI di Hongkong. TKI di sektor domestik mulai bekerja di Hongkong sejak 1993 dengan jumlah saat itu mencapai 6.100 orang. Saat ini hingga Oktober 2012 jumlah TKI di Hongkong tercatat 150.375 orang terdiri atas Wanita (99,9 persen ) dan laki-laki (0,01 persen). Sebagian bekerja sebagai penata laksana rumah tangga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement