REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Lahan pertanian semakin hilang dari kota Surabaya dari tahun ke tahun. Dinas Pertanian kota Surabaya pun mengungkapkan dari 1.634 ha lahan pertanian yang tersisa di kota Surabaya, 60 persen diantaranya telah dikuasai pihak swasta dalam hal ini para pengembang.
Kepala Seksi Tanaman Pangan dan Hotikultura Dinas Pertanian (Distan) kota Surabaya, Bagas Swadaya mengungkapkan para Pengembang telah menguasai lahan pertanian tersebut. Lahan pertanian produktif di Surabaya, kata dia, saat ini hanya tersisa di wilayah Surabaya Barat, Timur dan Selatan.
"Itu pun semakin berkurang setiap tahun, karena 60 persen lahan pertanian itu dikuasai pengembang," ujarnya kepada Republika, Jumat (14/12).
Dari data Distan, Petani hanya menguasai 40 persen dari lahan pertanian produktif di kota Surabaya. Meskipun demikian sebagian besar lahan yang sudah dikuasai tersebut masih dikelola para petani untuk bertani.
Hal itu dikarenakan para pengembang yang telah membeli lahan pertanian produktif sejak lama belum memanfaatkan lahan tersebut untuk pembangunan. Para pengembang membeli lahan pertanian itu untuk investasi, sehingga banyak lahan pertanian yang masih dipakai Petani meskipun hanya sebatas sewa.
"Tetapi masalahnya bisa saja sewaktu-waktu para pengembang dapat mengambil lahan pertanian itu untuk membangun proyek perumahan dan apartemen," katanya.