Kamis 13 Dec 2012 18:25 WIB

Pelestari Batik Jabar Sulit Ditemukan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Dewi Mardiani
Batik Cirebonan
Foto: verongallery.com
Batik Cirebonan

REPUBLIKA.CO.ID,  CIREBON -- Ketua Umum Yayasan Batik Jawa Barat, Sendy Yusuf, menyatakan regenerasi perajin batik saat ini sangat dibutuhkan demi pelestarian batik. Karena itu, dia meminta agar pemahaman mengenai batik ditanamkan kepada generasi muda. ‘’Mencari generasi penerus batik sangat sulit,’’ ujar Sendy, Kamis (13/12).

 

Sendy mengungkapkan, saat ini rata-rata umur perajin batik masih di atas 25 tahun. Bahkan, para perajin batik itu biasanya adalah perempuan yang sudah memiliki suami. Karenanya, mereka membatik hanya sebagai pekerjaan sampingan sambil menunggu suami pulang dari tempat kerja.

 

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Harian Yayasan Batik Jawa Barat, Komarudin Kudiya, mengakui minimnya minat remaja untuk menjadi perajin batik. Akibatnya, Jawa Barat kekurangan ribuan perajin batik.

 

Komarudin menjelaskan, di Jabar saat ini ada sekitar  4.000 perajin batik. Padahal, jumlah perajin batik yang dibutuhkan di Jabar bisa mencapai tiga kali lipat dari jumlah tersebut.

 

‘’Akibat kondisi ini, banyak order batik yang tidak terserap,’’ kata Komarudin. Bahkan, dia memprediksi order yang tidak terserap itu mencapai 50 persen dari order batik saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement