REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan daging babi giling yang diduga dijual untuk pedagang bakso tersebar di tiga kecamatan di wilayah Jakarta Selatan meliputi wilayah Kebayoran Baru, Kebayoran Lama dan Cilandak.
"Petugas langsung mengambil sampel pada 10 kecamatan, ternyata tiga wilayah terindikasi daging giling mengandung babi," kata Kepala Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Jakarta Selatan, Agung Priambodo, Kamis (13/12).
Sampel diambil pada 46 lokasi di 10 kecamatan tersebut. Hasilnya, petugas menemukan penjualan bakso yang mengandung daging babi giling pada lima lokasi di tiga kecamatan tersebut.
"Hasil uji laboratorium pada kecamatan lain menunjukkan negatif," ujar Agung.
Agung menduga pengusaha daging giling memanfaatkan jalur penjualan daging babi untuk pembuatan bakso di sekitar Pasar Cipete, Jakarta Selatan. Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Jakarta Selatan pun akan mengintensifkan operasi penggilingan daging babi untuk pembuatan bakso dan dikonsumsi masyarakat.
Sebelumnya, petugas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) bersama Suku Dinas Peternakan Kota Jakarta Selatan menggerebek kios yang diduga menggiling daging babi di kawasan Cipete, Rabu (12/12) dinihari.
Saat penggerebekan, petugas menemukan daging babi sebanyak 50 kilogram di lemari pendingin dan daging giling campuran seberat 15 kilogram. Berdasarkan keterangan saksi, sebagian besar konsumen penggilingan daging babi merupakan penjual bakso dan telah beroperasi selama dua tahun.
Saat ini, petugas telah meminta keterangan pemilik tempat penggilingan, Eka Prayitno dan tiga orang karyawannya. Diduga penggilingan tersebut menjual daging seharga Rp40 ribu per kilogram kepada para penjual bakso.