Kamis 13 Dec 2012 12:13 WIB

KRL Bogor Masih Terlambat

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan sebelum melakukan evakuasi gerbong KRL Commuter Line Jurusan Bogor-Jakarta Kota yang anjlok dan menabrak pembatas rel di Stasiun Cilebut, Bogor, Kamis (4/10).(Jafkhairi/Antara)
Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan sebelum melakukan evakuasi gerbong KRL Commuter Line Jurusan Bogor-Jakarta Kota yang anjlok dan menabrak pembatas rel di Stasiun Cilebut, Bogor, Kamis (4/10).(Jafkhairi/Antara)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- BOGOR -- Meskipun Stasiun Bogor telah beroperasi normal, sempat terjadi keterlambatan kedatangan kereta dari arah Jakarta.

Keterlambatan ini terjadi pada Kereta Rel Listrik (KRL) Ekonomi KA 409 yang seharusnya masuk Stasiun pada pukul 7.30 WIB menjadi pukul 8.09 WIB.

Kereta datang terlambat karena KRL Ekonomi tersebut sempat mogok di jalur Cilebut-Bojong Gede sehingga berimbas pada keterlambatan sekitar 12 KRL setelahnya. Iwan mengatakan, keterlambatan diupayakan tidak lebih dari lima menit.

Jumlah total pengguna KRL hari ini masih belum dapat diprediksi meskipun dipastikan akan lebih sedikit dari biasanya.

"Masih melihat perkembangannya hingga sore nanti," tandas Kepala Stasiun Bogor,  Iwan Riyanto, kepada Republika, Kamis (13/12).

PT. Kereta Api Indonesia menjamin jalur ganda Cileubut-Bojong Gede sudah aman dilalui oleh Kereta Rel Listrik. 

Kepala Humas PT KAI daerah operasi (Daop) 1, Mateta Rijalulhaq, mengungkapkan persiapan jalur telah siap dengan telah sempurnanya bantalan rel dan Listrik Aliran Atas (LAA).

Untuk keamanan jalur dan tebing, Mateta mengungkapkan ada penambahan lebar tanah dari ujung bantalan rel ke arah tebing. "Penambahannya sekitar delapan meter," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement