Rabu 12 Dec 2012 15:48 WIB

Pemilukada Bangkalan Berlangsung Aman

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indah Wulandari
Pilkada Bangkalan (ilustrasi).
Foto: rri.co.id
Pilkada Bangkalan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Pelaksanaan Pemilukada di Kabupaten Bangkalan berlangsung aman.

"Laporan dari intelijen memang ada ancaman rusuh tapi sejak awal sudah kita antisipasi," ujar Kapolres Bangkalan AKBP Endar Priyantoro, Rabu (12/12).

Situasi ini berbanding terbalik dengan kondisi sehari sebelumnya yang dipenuhi ketegangan. Pasalnya, aparat kepolisian mendatangkan pasukan bantuan  dari Brimob Kelapa Dua, Depok sebanyak 1000 personel.

Tambahan personel ini, tambah dia, melengkapi 3600  personel gabungan dari Polda Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Polres Bangkalan. Kemudian sejak pagi, ribuan personel ini disebar untuk melakukan pengamanan melekat ke 1854 TPS di 18 Kecamatan se-Bangkalan.

Polres Bangkalan juga menyiagakan beberapa titik yang berpotensi muncul kerusuhan kembali. "Ada tiga hingga empat titik yang berpotensi rusuh, itu sudah kita pantau sejak pagi," ujarnya.

Salah satu titik potensi kembali rusuh tersebut adalah wilayah sekitar KPUD Bangkalan. Ratusan personel pun direncanakan masih akan bersiaga di kantor KPUD Bangkalan hingga beberapa hari mendatang.

"Kemungkinan pengamanan dari penambahan personel ini hingga seminggu kedepan, sampai Bangkalan berangsur kondusif dan tahapan Pilkada di KPUD Bangkalan selesai sesuai jadwal," katanya.

Dari pantauan Republika, di beberapa sudut kota beberapa  warga tidak terlihat antusias terhadap pelaksanaan Pilkada. Beberapa TPS terlihat sudah sepi pemilih beberapa jam sebelum penutupan TPS.

Matrusi (46), seorang petugas di TPS 16 wilayah Kidul Dalem, Kota Bangkalan mengakui sejak pukul 10.30 WIB pemilih sudah sepi. "Baru 30 persen dari 453 warga yang terdaftar," ucapnya.

Tidak antusiasnya warga di TPS dimungkinkan karena banyaknya pemilih pasangan nomor 1 yang sempat didiskualifikasi KPUD Bangkalan beberapa hari yang lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement