Rabu 12 Dec 2012 06:30 WIB

Media Malaysia Hapus Berita Menghina Habibie

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Heri Ruslan
Former Indonesian president BJ Habibie shows Edward Warner Award medal he recieves during Golden Jubilee of The International Civil Aviation Organization (ICAO) in Montreal, Canada, this month. ICAO recognizes Habibie as an expert who contributes to the wo
Foto: Antara/Agus Bebeng
Former Indonesian president BJ Habibie shows Edward Warner Award medal he recieves during Golden Jubilee of The International Civil Aviation Organization (ICAO) in Montreal, Canada, this month. ICAO recognizes Habibie as an expert who contributes to the wo

REPUBLIKA.CO.ID,  KUALA LUMPUR -- Berita versi online artikel tentang hinaan terhadap presiden Republik Indonesia ketiga, BJ Habibie, tampaknya sudah dihapus dari laman Utusan Malaysia.

Setelah coba diperiksa, Rabu (11/12), hanya judul 'Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim', masih terlihat di kanal tajuk Utusan Online. Namun konten berita sudah tidak ada.

Kini yang muncul di Utusan Online adalah, "Broken Link! The content you are looking for is not available. You might had clicked on a broken link from another website or the content itself might have been removed. You may want to consider our archive on."

Arti bebasnya, "Link konten berita yang Anda cari tidak tersedia. Anda mungkin telah mengklik link yang rusak dari situs web lain atau konten itu sendiri mungkin telah dihapus. Anda mungkin ingin mempertimbangkan arsip kami."

Hal yang sama juga terjadi di laman Themalaysianinsider. Laman berita itu menjadi rujukan Republika Online (ROL) dalam memberitakan penghinaan mantan menteri penerangan Malaysia Zainuddin Maidin terhadap Habibie. Namun setelah dicoba ditelusuri, berita penghinaan terhadap menteri riset dan teknologi era presiden Soeharto itu juga menghilang.

Bisa jadi, respons kemarahan masyarakat dan pejabat tinggi Indonesia membuat pemerintah Malaysia mencabut berita itu. Pasalnya tuduhan Habbibie yang disamakan dengan Anwar Ibrahim sebagai anjing imperalisme, The Dog of Imperalism, sangat menghina martabat Bangsa Indonesia.

Sayangnya, Zainuddin ketika dikonfirmasi wartawan mengaku puas dengan tudingan itu. Ia menolak permintaan maaf kepada Habibie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement