Senin 10 Dec 2012 20:39 WIB

Diunggulkan Jadi Capres, Priyo Tetap Dukung Ical

Rep: Ira Sasmita/ Red: Djibril Muhammad
Priyo Budi Santoso
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Priyo Budi Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Meskipun diunggulkan sebagai calon presiden dari kalangan muda dengan elektabilitas, akseptabilitas, dan popularitas tertinggi, Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso tetap menjagokan dan mendukung Aburizal Bakrie (Ical) sebagai capres pada Pemilu 2014 mendatang.

"Saya masih kaget, saya tidak tahu hasil surveinya bagaimana dan saya belum utuh membacanya. Yang jelas dari Golkar saya dukung Pak Ical sebagai presiden," kata Priyo saat ditemui di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (10/12).

Pengusungan Ical sebagai capres 2014 nanti, menurut Priyo merupakan kesepakatan dan keputusan partai. Sebagai kader partai berlambang beringin itu, tentu saja dia harus mematuhi ketetapan partai. "Saya nggak mau komentar lah, nggak usah komentar," ujarnya.

Priyo juga menegaskan menolak ketika namanya disebut sebagai calon dari Partai Golkar untuk menggantikan Andi Mallarangeng sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Dikatakannya, posisi tersebut merupakan hak preogatif presiden untuk memutuskan pengisinya.

"Saya menganjurkan seluruh lini Partai Golkar untuk tidak mengusulkan dan berbicara apapun mengenai jabatan Menpora," ungkapnya.

Sebelumnya, pada Ahad (9/12) kemarin Institute Survei Indonesi (INSIS) merilis hasil survei mengenai tokoh muda dari sembilan partai parlemen yang berpotensi menjadi capres pada pilpres 2014 nanti. Pada Partai Golkar, nama Priyo dari tiga aspek yang diteliti menempati urutan teratas. Dari segi popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas ia mengalahkan rekan sepertainya Hajriyanto Y Thohari dan Idrus Marham.

Dibandingkan dengan tokoh muda unggulan parpol lainnya, Priyo juga ditempatkan pada posisi teratas. Sebanyak 1.070 responden di 33 provinsi di Indonesia memilihnya sebagai politisi muda paling potensial menjadi capres. Priyo mengungguli tokoh muda lainnya seperti Hidayat Nur Wahid, Pramono Anung, dan Puan Maharani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement