REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ada empat arena yang hingga kini dianggap rawan korupsi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyoni memberikan perhatian pada empat area tersebut.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan itu dalam sambutan dalam puncak peringatan Hari Anti Korupsi dan Hari HAM se-Dunia di Istana Negara, Senin (10/12).
Keempat arena tersebut yang pertama adalah pengadaan barang dan jasa. Arena ini dianggap rawan mark up dan mencegah pengeluaran fiktif.
Kedua, lihat secara seksama pengeluaran izin termasuk perizinan di daerah. “Praktik suap dan benturan kepentingan sering terjadi,” katanya. Ketiga, dalam hal penyusunan APBN dan APBD.
Ia meminta agar jajaran pemerintahan bisa mencegah dan memberantas kolusi oknum pemerintah dan DPR baik di tingkat pusat ataupun daerah. Keempat, penyimpangan di wilayah perpajakan.
“Petugas juga bisa melakukan korupsi dan bisa terjadi kolusi antara wajib pajak dan petugas pajak yang merugikan negara,” katanya.