REPUBLIKA.CO.ID, TABANAN -- Meningkatnya kasus HIV/AIDS di berbagai daerah jadi perhatian sejumlah kalangan. Karena itu, beberapa cara dilakukan untuk melakukan sosialisasi bahaya penyebaran virus HIV/AIDS kepada masyarakat.
Di Kabupaten Tababan, Bali, sosialisasi bahaya HIV/AIDS itu dilakukan melalui olahraga jalan sehat, kemarin. "Kami memanfaatkan kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat tentang HIV/AIDS," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan dr I Nyoman Suratmika.
Dalam jalan sehat yang dimulai dari perempatan Jalan Pahlawan itu sejumlah pegawai Dinkes dan relawan membagi-bagikan setangkai bunga mawar dan brosur berisi ajakan kepada masyarakat untuk peduli terhadap pencegahan dan penanggulangan wabah HIV/AIDS.
"Belakangan ini penyebaran virus HIV/AIDSS sudah mulai menjangkiti ibu rumah tangga. Untuk itu, semua pihak diminta untuk mengenali penyakit ini selanjutnya bersama-sama melakukan upaya-upaya pencegahannya agar perempuan dan anak-anak bisa terhindar dari penyakit yang melumpuhkan sistem kekebalan tubuh manusia itu," kata Suratmika.
Pemkab Tabanan juga aktif melakukan sosialisasi bersama Kelompok Siswa Peduli HIV/AIDS dan Narkoba (KS-PAN). "Masa inkubasi penularan HIV ini bisa lima sampai 10 tahun," katanya.
Sampai saat penularan wabah HIV/AIDS telah mencapai 420 kasus dan menyerang kalangan remaja. "Kami juga menyediakan ARV bagi penderita HIV/AIDS. Ia juga mengingatkan para orang tua untuk lebih aktif mengawasi anak-anaknya karena saat ini tren terjadinya seks pada usia dini dipicu oleh gambar atau tayangan di internet.