REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Masalah kelangkaan sapi di dalam negeri, akan diatasi pemerintah dengan mengimpor daging sapi. Menurut Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, kisaran jumlah daging yang akan diimpor sekitar 80 ribu ton.
Namun dia menyebutkan, angka tersebut bukan angka yang kaku. ''Jumlah itu, masih bisa bertambah, kalau memang kondisi pasar dalam negeri nantinya masih belum tercukupi,'' kata Wamentan, saat meluncurkan empat pejantan unggul sapi perah Indonesia di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul (BBPTU) Baturraden, Kabupaten Banyumas, kemarin.
Dia menyebutkan, rencana impor daging sapi sebanyak 80 ribu ton tersebut, adalah sesuai dengan rapat koordinasi di Kementerian Perekonomian. Dalam rakor tersebut, di sepakati bahwa sepanjang tahun 2013, akan dilakukan impor daging sapi sebanyak 80 ribu ton.
Menurutnya, jumlah daging yang diimpor tersebut masih bisa bertambah sesuai dengan kebutuhan. Namun, pihak Kementerian Pertanian (Kementan), tetap konsisten dengan kesepakatan impor daging sapi sebesar 80 ribu karena merupakan keputusan bersama. Soal kemungkinan penambahan impor, bisa saja dilakukan bila memang nantinya jumlah impor tersebut ternyata belum memenuhi kebutuhan.
''Kalau ada wacana untuk menambah kuota impor, itu yang 80 ribu ton saya ingin mengatakan, itu memang bukan harga mati. Tetapi yang 80 ribu ini diselesaikan dulu. Ini belum juga direalisasi yang 80 ribu, sudah ribut-ribut minta kuota ditambah,'' katanya.
Menurutkan, kalau yang 80 ribu ton saja belum direalisasi kemudian ada desakan untuk menambah, hal ini jadi terasa kurang pas. ''Yang penting, impor daging yang sebanyak 80 ribu ton itu berjalan dulu. Kalau jumlah itu ternyata sudah mencukupi kebutuhan, berarti tidak perlu menambah kuota,'' jelasnya.
Hasil rakor di Kementerian Perekonomian, sebelumnya diputuskan bahwa pada tahun 2013, pemerintah akan membuka keran impor sapi sebanyak 80 ribu ton. Jumlah ini naik lebih dari dukali lipat dibanding tahun 2012 ini yang hanya 34 ribu ton.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
