Ahad 09 Dec 2012 12:42 WIB

KPK Incar Pejabat Lain Terkait Hambalang

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Djibril Muhammad
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad.
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penetapan Andi Mallarangeng sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, dipastikan bukan akhir dari penyidikan kasus tersebut. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mentargetkan lagi pejabat-pejabat lainnya yang terkait.

"Kita tidak berbicara dalam konteks puas atau tidak puas. Ini masih awal, masih ada (target) yang lain," kata Ketua KPK, Abraham Samad yang ditemui di sela-sela acara Hari Anti-Korupsi Internasional di Balai Kota DKI Jakarta, Ahad (9/12).

Abraham mengakui pihaknya telah menerima sepuluh laporan transaksi mencurigakan dari Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK) terkait proyek Hambalang beberapa waktu lalu. Namun ia enggan menjelaskan isi laporan yang diberikan PPATK tersebut.

Saat Republika menanyakan apakah salah satu dari laporan itu merupakan adanya aliran dana mencurigakan yang diduga dialirkan dari Andi Mallarangeng kepada isterinya sekitar Rp 2 miliar, Abraham Samad juga enggan menjawabnya dengan dalih hal tersebut merupakan strategi penyidikan. Namun ia memastikan laporan PPATK ini dapat menjadi masukan bagi penyidik dalam menangani kasus ini.

Mengenai Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang disebut-sebut juga terkait dalam kasus ini, ia berkelit hal itu masih terus didalami. "Belum bisa dipastikan dan belum bisa disimpulkan. Masih prematur kalau ke situ, kash waktu lah untuk penyidik," tegasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement