REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Akibat pertarungan kekuasaan, era reformasi semakin menjauhkan makna demokrasi substansial.
“Selama 14 tahun reformasi, bangsa kita masih belum mampu keluar dari hal-ikhwal demokrasi prosedural,” ujar Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Irman Gusman di kampus IAIN Imam Bonjol, Padang, Jumat (7/12).
Alhasil, lanjutnya, bangsa dengan kekayaan alam besar ini terjajah secara ideologi serta tidak memiliki kemandirian ekonomi. Kesenjangan antara yang kaya dan miskin juga makin melebar karena ketidakadilan antar Kawasan Timur Indonesia dan Barat, antar sektor modern dan tradisional, serta antar kota dan desa.
“Jangan lagi kita terlalu sibuk dengan sistem pemilu, pertarungan kekuasaan, teknis pendirian partai politik, parliamentary treshold, presidential treshold, yang kesemuanya itu berdimensi jangka pendek,”cetus Irman.