Jumat 07 Dec 2012 22:24 WIB

Demokrat Pastikan tak Ada Tekanan untuk Andi

Andi Mallarangeng Mengundurkan Diri: Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan terkait pengunduran dirinya sebagai Menpora di kantor kementerian Pemuda dan olahraga di Jakarta, Jumat (7/12).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Andi Mallarangeng Mengundurkan Diri: Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan terkait pengunduran dirinya sebagai Menpora di kantor kementerian Pemuda dan olahraga di Jakarta, Jumat (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Partai Demokrat memastikan tidak ada tekanan dibalik mundurnya Andi Alfian Mallarangeng dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.

"Tidak ada tekanan apapun dari partai. Kami tidak ada intervensi atas mundurnya beliau, dari awal sampai sekarang tidak ada intervensi apapun," kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syarifuddin Hasan di Jakarta, Jumat (7/12).

Ia mengatakan, pihaknya justru memberikan apresiasi yang tinggi dan menghormati keputusan salah satu kadernya untuk melepas jabatan penting sebagai menteri.

Syarif juga menghormati keputusan Andi yang menyatakan mundur dari Partai Demokrat.

"Kita harus berikan apresiasi yang tinggi karena beliau mundur untuk menghormati langkah KPK dan agar bisa fokus untuk menghadapi kasusnya," katanya.

Menurut Syarif yang juga Menteri Koperasi dan UKM itu, langkah Andi patut dihargai lantaran ingin menunjukkan komitmen untuk bertanggung jawab. "Beliau akan membuktikan di pengadilan bahwa beliau tidak terlibat atas kasus ini. Oleh karena itu beliau ingin fokus," katanya.

Syarif berpendapat selama ini Andi Mallarangeng sudah menunjukkan diri sebagai kader yang baik di partainya. Partai Demokrat juga telah menyatakan sikap menghormati keputusan KPK dan mendukung pemberantasan korupsi.

"Jadi jelas bahwa kami menghargai sikap beliau untuk mundur dalam rangka untuk fokus pada penyelesaian kasusnya," demikian Syarifuddin Hasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement