Jumat 07 Dec 2012 19:29 WIB

Satu Keluarga Jadi Korban Puting Beliung

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Dewi Mardiani
Puting beliung. Ilustrasi
Foto: .
Puting beliung. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -– Satu keluarga di Desa Wedormatani, Ngemplak menjadi korban angin puting beliung yang melanda Sleman. Puluhan rumah hancur dan beberapa pohon terpantau tumbang akibat hantaman angin tersebut.

Humas Rumah Sakit Islam Yogyakarta (RSIY) PDHI, Wahyu Febriyanto mengatakan, pihaknya dua kali melakukan evakuasi, salah satunya di Desa Wedomartani. Menurut Wahyu, korban yang mengalami luka berjumlah 3 orang. “Mereka satu keluarga, terdiri dari bapak, ibu, dan anaknya,” kata Wahyu, Jumat (7/12).

Dia menjelaskan, kondisi korban memang tidak terlalu parah. Sang ibu dan ayah hanya tertimpa reruntuhan, namun tidak mengalami luka yang serius, begitu juga anaknya.

Untuk saat ini, keluarga tersebut masih dalam penanganan pihak rumah sakit. Meskipun demikian, kerusakan yang diakibatkan oleh bencana tersebut dinilai cukup parah. Wahyu menjelaskan, musibah itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.

Menurut pantauan di lapangan, angin puting beliung juga sempat terlihat di daerah Maguwaharjo. Gulungan angin tersebut menerbangkan beberapa reruntuhan bangunan. Namun, belum mencapai 15 menit, hujan pun turun dan menggagalkan ancaman itu.

Kemudian, menurut informasi yang dihimpun, di Desa Purwomartani, Kalasan tercatat tiga dusun yang mengalami kerusakan terparah. Di antaranya yakni, Sambiroto, Bromonilan, dan Kadisoka. "Angin datang dari utara ke selatan, berputar tinggi dan suaranya kencang , lalu setelah saya pulang, rumah sudah ambruk," kata Fuadilah (54 tahun), warga Dusun Kadisoka.

Kabar terakhir yang didapat, puluhan petugas SAR dari DI Yogyakarta dan relawan Taruna Siaga Bencana membersihkan robohan pohon dan reruntuhan di sekitar lokasi kejadian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement