REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengaku tidak tertarik lagi berinvestasi saham di pasar modal.
Selain karena memiliki pengalaman buruk, statusnya sebagai menteri juga membuat Dahlan tidak mungkin membeli terutama saham-saham BUMN.
"Saya punya pengalaman pahit soal saham. Saya membeli saham perdana (IPO) Bank BNI pada 1996, tapi saya tidak pernah dapat untung," kata Dahlan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.
Ketika membeli saham Bank BNI tersebut, Dahlan mengaku membelanjakan seluruh uang miliknya. Karena, dia berpikir akan memperoleh 'gain' yang luar biasa besar.
Namun apa daya, keuntungan yang dinanti-nanti tidak kunjung tiba. Perusahaannya ketika itu sempat mengalami kesulitan keuangan.
Dahlan menyadari kegagalannya karena menitipkan pengelolaan sahamnya kepada seseorang.
"Saya memang salah karena terlalu mempercayakan kepada orang lain. Ketika itu memang tidak punya waktu mengelola sendiri. Alhasil, ya saya yang jeblok," ujarnya. "Cukup sekali itu saja saya main saham.''