REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – TNI akan menggelar Ekspedisi NKRI di Sulawesi pada Maret-Juli 2012.
‘’Berbeda dengan Ekspedisi Bukit Barisan di Sumatra dan Ekspedisi Khatulistiwa di Kalimantan, Ekspedisi NKRI melibatkan 20 kementerian di bawah koordinasi Kementerian Koordinasi Kesejahteraan Rakyat ,’’ ujar Penanggung Jawab Ekspedisi, Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo, saat rapat koordinasi di Markas Kopassus, Jakarta, Kamis (6/12).
Menurut Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial Willem Rampangilei, ada program-program kementerian yangakan disesuaikan dengan program ekspedisi selama empat bulan itu. Program-program yang akan disatukan dengan ekspedisi adalah program-program kesejahteraan.
‘’Biasanya anggaran baru turun di kuartal kedua, tapi karena ekspedisi ini, maka ada kebijakan khusus, anggaran akan turun per tujuh Maret untuk program yang akan di jalankan selama ekspedisi ini,’’ ujar Willem.
Ekspedisi NKRI akan dimulai 7 Maret dan berakhir 4 Juli. Jadi program-program kemenetrian yang dilaksanakan selama ekspedisi sudah harus selesai tanggal 4 Juli itu. ‘’Kalau ada program lain di Sulawesi, dilanjutkan setelah ekspedisi,’’ ujar Willem.
Menurut Agus Sutomo,program-program kementerian itu akan digabungkan di tim komunikasi social yang dibentuk di kepanitiana ekspedisi. ‘’Program-program pembangunan fisik dari kementerian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat,’’ ujar Agus.
Program fisik itu ada pembuatan sumur bor, pembangunan sekolah, pengadaan air bersih, dan sebagainya. ‘’Ini merupakan program pendampingan dari kementerian yang bisa diselesaikan selama ekspedisi,’’ ujar Agus.
Ketua Tim Perancang Ekspedisi NKRI Letkol Inf Rafael G Baay mengatakan ada tiga matri utama yang akan dilakukan selama ekspedisi. Yaitu penjelajahan, penelitian, dan komunikasi sosial. Program pendampingan dari kementerian masuk ke materi komunikasi sosial.
Penelitian meliputi pendataan kerusakan hutan, pendataan pulau-pulau terluar, penelitian geologi dan potensi bencana, penelitian flora-fauna, penelitisna social budaya, dan pendataan perikanan-kelautan. ‘’Kita akan melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa dan Sulawesi,’’ ujar Rafael.
Kegiatan ekspedisi akan di sembilan koordinatorat wilayah di Sulawesi, yaitu wilayah Kepulauan Sangihe, wilayah Minahasa, wilayah Bone Bolange, wilayah Sigi, wilayah Luwuk, wilayah Mamuju, wilayah Tator, wilayah Kolaka, dan wilayah Gowa.
Sebelum berangkat ke Sulawesi, peserta ekspedisi akan mendapat pelatihan selama 10 hari di Pusdiksus Situ Lembang, bandung Barat. Jumlah personel sekitar 1.500 orang dari TNI, Polri, dan mahasiswa serta sipil dari berbagai lembaga terkait. Lembaga penelitian seperti LIPI dan perguruan tinggi juga dilibatkan sebagai tim ahli dalam ekspedisi ini.