REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transparency International (TI) kembali meluncurkan instrumen pengukuran tingkat korupsi di seluruh dunia. Instrumen itu adalah Corruption Perception Index (CPI) pada hari ini, Kamis (5/12). Peluncuran CPI ini telah diadopsi oleh Pemerintah RI sebagai alat mengukur tingkat keberhasilan program pemberantasan korupsi.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014 pemerintah menargetkan skor CPI Indonesia pada 2014 di posisi 5.0. Perubahan metode CPI cocok dengan langkah kebijakan Indonesia, karena sekarang secara metodologi, indeks ini dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan strategi anti korupsi.
Peluncuran CPI 2012 ini akan diadakan hari ini, Kamis (6/12), di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta. Di acara peluncuran CPI ini juga akan hadir sebagai narasumber, Sekretaris Jenderal TI-Indonesia, Natalia Soebagyo.
Selain itu, ada beberapa penanggap, yaitu Menteri PPN/Kepala BAPPENAS, Prof Dr Armida Alisjahbana; Wakil Ketua KPK, Dr Busyro Muqoddas; Kepala UKP4, Kuntoro Mangkusubroto; dan sebagai moderator yaitu Deputi Sekretaris Jenderal TI-Indonesia, Dedi Haryadi.