Selasa 04 Dec 2012 21:34 WIB

Warga Tiom Ketakutan dan Terancam Kelaparan

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, PAPUA -- Akibat bentrokan antara kelompok bersenjata dengan aparat yang terjadi di Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, Papua pada Senin (3/12), penduduk setempat masih dihantui rasa takut.

Sampai Selasa (4/11) sore, warga Tiom masih enggan melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya di wilayah tersebut. Anak-anak hingga orang dewasa memilih tinggal di dalam rumah dan mengunci rapat-rapat pintu mereka karena kekhawatiran yang masih mencengkram.

Pusat-pusat keramaian aktivitas warga seperti sekolah dan toko-toko pun sepi karena warga cemas bentrokan serupa akan terjadi lagi. Demikian hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Papua AKBP Gede Sumerta Jaya pada Selasa (4/11).

Tak hanya itu, menurutnya warga setempat juga terancam mengalami kelaparan akibat jalur distribusi bahan pokok ke daerah tersebut putus. "Akibat aksi kelompok kriminal bersenjata ini, jembatan yang menghubungkan Wamena dengan Tiom hancur," ujar Gede.

Ia mengatakan, rusaknya jembatan Tiom membuat pasar setempat yang menjadi satu-satunya pusat dijualnya bahan pokok tutup. Pasalnya, pasokan makanan dan minuman ke daerah ini hanya dapat dapat dikirimkan melalui akses jembatan tersebut.

"Selain karena ibu-ibu di sini tak berani ke pasar, para pedagangnya pun tak memiliki bahan pokok untuk dijual kepada masyrakat," kata dia.

Untuk itu, agar kondisi ini tak berlarut-larut, Gede mengatakan jajaran Polda Papua sudah melakukan sejumlah tindakan. Upay-upaya tersebut adalah dengan meyakinkan kepada warga, bahwa situasi sudah terkendali dan kejadian serupa tidak akan terulang kembali.

Dikatakannya, bersama dengan tokoh masyarakat dan agama setempat, kepolisian merangkul warga agar tidak terus merasa cemas. Mereka pun memberikan jaminan kepada warga bahwasannya kelompok bersenjata ini telah berhasil dipukul mundur, sehingga tak akan berani kembali.

Namun demikian, menurutnya respon warga masih terlihat ketakutan dan gelisah. Penduduk Tiom pun berkata akan memilih untuk tetap tidak berakivitas sampai mereka sendiri yang merasakan keadaan telah benar-benar aman.

"Ini tidak boleh berlangsung lama. Mudah-mudahan masyarakat yang masih merasa trauma bisa segera bangkit dan kembali melakukan aktivitasnya," kata dia.

Sebelumnya, aparat kepolisian dari Polda Papua yang dibantu oleh Satgas TNI, dan BKO KOR Brimob terlibat baku tembak dengan sekelompok masyarakat.

Bentrokan sendiri diawali dengan adanya tembakan yang terjadi di willayah Tiom. Petugas yang sedang berjaga lantas menghampiri lokasi dan menemukan satu orang korban tewas tak jauh dari asal suara. Tak lama, aparat gabungan kemudian terlibat kontak senjata dengan kelompok yang diduga menjadi penyebab hilangnya nyawa korban.

Korban sendiri bernama Ferdi Turualo (35 tahun). Dan sampai saat ini, menurut Gede polisi belum dapat menangkap pelaku penembakan. "Kami masih lakukan pengejaran," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement