Ahad 02 Dec 2012 15:30 WIB

Pilpres 2014 Berpotensi Munculkan Calon Alternatif

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Dewi Mardiani
Hidayat Nur Wahid
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, Yogyakarta -– Pemilihan Presiden (pilpres) 2014 berpotensi munculkan wajah baru sebagai calon alternatif. Pasalnya, masyarakat menilai, popularitas calon presiden (capres) yang ada saat ini tidak lagi memenuhi kualitas.

Berdasarkan hasil survei Lembaga Survey Indonesia (LSI), 10 besar capres yang populer saat ini, hanya memperoleh 33 persen suara dari masyrakat Indonesia. Kemudian, selebihnya justru menentukan pilihannya pada nama-nama lain secara acak.

Direktur Eksekutif LSI, Kusridho Ambardi, mengatakan dari nama-nama yang tersebut, munculah kriteria calon alternatif. Namun, karena kurang berimbangnya informasi yang diterima masyarakat. Dia mengatakan, pihaknya kemudian menggagas sistem opinion leader.

“Orang-orang yang mempunyai kualifikasi tertentu, menilai kelaikan para calon alternatif itu,” katanya pada wartawan di Plaza Barat, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Ahad (2/12).

Ambardi mengatakan, adapun kualifikasi dari opinion leader tersebut, yakni orang-orang yang mempunyai informasi ataupun wawasan mengenai track record para calon itu. Seperti halnya, pengemban pendidikan S-3, pimpinan redaksi media massa dan pengusaha nasional.

Dengan adanya penilaian ini, dia berharap, paling tidak bisa menjadi tuntunan masyarakat dalam menentukan pilihannya saat pemilihan umum (pemilu). Karena, jawaban dari opinian publik telah dapat mewakili kriteria pimpinan yang diinginkan masyarakat.“Para calon alternatif tersebut dinilai telah memiliki integritas, kapabilitas, dan aksesbilitas yang memadai,” ucapnya.

Ketua Fraksi PKS DPR, Hidayat Nur Wahid mengatakan, munculnya nama calon alternatif itu tidak bisa sembarangan dijadikan acuan untuk mengangkat tokoh tersebut sebagai capres. Karenanya, pencalonan tersebut merupakan pengajuan dari partai politik (parpol).

“Jadi, dengan tercantumnya nama saya sebagai calon alternatif, bukan berarti saya bisa mencalonkan diri, karena ada prosedur yang berlaku di parpol,” katanya. Dia menilai, sulit untuk mengangkat para capres alternatif itu sebagai pilihan rakyat,” ucapnya.

Seperti diketahui, Hasil  Lembaga Survey Indonesia (LSI) Berdasarkan kualitas personal tokoh-tokoh dengan nilai 60 atau lebih (lulus) menurut opinion leader adalah: Mahfud MD (79), Jusuf Kalla (77), Dahlan Iskan (76), Sri Mulyani (72), Hidayat Nurwahid (71), Agus Martowardojo (68), Megawati Soekarnoputri (68), Djoko Suyanto (67), Gita Wirjawan (66), Chairul Tanjung (66), Endriartono Sutarto (66), Hatta Rajasa (66), Surya Paloh (64), Pramono Edhie Wibowo (64), Sukarwo (63), Prabowo Subianto (61), Puan Maharani (61), dan Ani Yudhoyono (60).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement