Sabtu 01 Dec 2012 13:12 WIB

Antisipasi Gejolak, BPH Migas Ajukan Kuota Tambahan BBM

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Sejumlah kendaraan antre mengisi bahan bakar jenis pertamax akibat habisnya BBM bersubsidi di salah satu SPBU di jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Senin (26/11). (Republika/Agung Fatma Putra)
Sejumlah kendaraan antre mengisi bahan bakar jenis pertamax akibat habisnya BBM bersubsidi di salah satu SPBU di jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Senin (26/11). (Republika/Agung Fatma Putra)

JAKARTA--BPH Migas akan menambah kutoa Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 1,2 juta kilo liter. Tambahan itu untuk mengantisipasi menipisnya jumlah pasokan BBM pada Desember ini.

Sebelumnya pada Juni lalu, BPH Migas juga telah mengajukan penambahan kuota sebesar 4,4 juta kilo liter kepada DPR-RI. "Mulai Senin besok kami akan ajukan surat permohonan ke DPR RI," ujar Direktur BPH Migas, Djoko Siswanto, Sabtu (1/12).

Djoko mengatakan, untuk jangka pendek masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir karena stok BBM sampai akhir tahun masih mencukupi. Pengajuan tambahan kuota BBM ini sifatnya untuk berjaga-jaga saja, dan tidak semua jumlah kuota tersebut akan terpakai.

"Ini untuk cadangan saja, jadi kalau nanti ternyata kuota habis pada akhir tahun, kami tidak disalahkan oleh DPR, dan mudah-mudahan saja kuota yang ada saat ini cukup," ujar Djoko.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI, Achmad Farial, mengatakan, pihaknya setuju apabila BPH Migas mengajukan kuota tambahan tersebut. Pengajuan penambahan kuota tersebut lebih tepat dilakukan agar tidak menimbulkan kegaduhan politik dan membuat masyarakat menjadi gusar.

"Penambahan kuota ini hanya sebagai cadangan, kalau nanti dari 1,2 juta itu yang dipakai hanya 300 ribu, ya hanya sejumlah itu saja yang dibayarkan," ujar Achmad. REPUBLIKA.CO.ID,

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement