REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kementerian Perumahan Rakyat mengajukan gagasan pembangunan 50 "twin block" (menara kembar) rumah susun sewa untuk multi years contract tahun 2013-2014 dengan anggaran Rp58,2 miliar.
"Selain untuk multi years contract maka Kemenpera juga mengusulkan pembangunan rusunawa sebanyak 103 menara kembar untuk single years contract tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp935,1 miliar," kata Menteri Perumahan Rakyt Djan Faridz dalam siaran pers Humas Kemenpera yang diterima di Jakarta, Jumat (30/11).
Menpera juga menuturkan, terdapat pula dua menara kembar rumah susun yang diusulkan akan dibangun dalam rangka penataan Ciliwung dengan anggaran Rp475,3 miliar untuk tahun 2013.
Sementara untuk target pembangunan rusun pada tahun 2012 ini, ujar dia, Kemenpera menargetkan terbangun hingga sebanyak 212 menara kembar rumah susun. "Kami berusaha untuk dapat menargetkan terbangunnya rusun pada Tahun 2012 ini sebanyak 212 menara kembar," katanya.
Ia memaparkan, rincian pembangunan 212 menara kembar rumah susun yang dimaksudkan adalah 127 menara kembar untuk single years contract dengan waktu penyelesaian akhir tahun 2012 dan 85 menara kembar untuk multi years contract 2012-2013.
Kementerian Perumahan Rakyat menargetkan dapat menyalurkan dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk 350 ribu unit rumah dengan total anggaran Rp2,7 triliun pada tahun 2013.
"Saat ini sudah enam bank swasta nasional dan 14 bank pembangunan daerah (BPD) yang telah bekerja sama dengan Kemenpera untuk penyaluran FLPP," kata Asisten Deputi Perencanaan Pembiayaan Perumahan Kemenpera Iwan Nurwanto.
Berdasarkan data Kemenpera, Bank BTN (syariah dan konvensional) memiliki sumbangan yang signifikan sampai dengan 99,2 persen dari penyerapan FLPP.
Sedangkan kinerja penyaluran FLPP yang telah dilaksanakan Kemenpera bersama sejumlah bank penyalur dari tahun 2010 hingga 2012 telah mencapai angka 152.885 unit rumah dengan nilai dana FLPP Rp5,24 triliun.