Kamis 29 Nov 2012 17:39 WIB

Warga Korban Puting Beliung Mengungsi

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Dewi Mardiani
Angin Puting Beliung (ilustrasi)
Foto: AP
Angin Puting Beliung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Warga yang rumahnya roboh akibat diterjang puting beliung masih dalam pengungsian. Puluhan warga ditampung di rumah penduduk. Seperti milik Paryono, di Dukuh Japol RT 29, Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, dijadikan tempat pengungsian.

Kondisi hujan yang cukup deras menyebabkan mereka tidak bisa kembali ke rumah yang masih rusak akibat diterjang puting beliung sore harinya. Apalagi jaringan listrik juga pada di Dukuh Japol dan Dukuh Glagah, Desa Mojorejo, Karangmalang.

''Kami menyiapkan rumah lain, dan beberapa warga memilih tinggal di rumah saudara. Warga yang berkumpul di sini  adalah warga dari RT 28 dan 29 RW 05. Kebanyakan mereka adalah perempuan yang sudah janda dan anak-anak,” kata Ketua RT 28, Dukuh Japol, Sugimin, Kamis (29/11).

Menurut Sugiman, setidaknya ada tiga rumah roboh, 30 rumah lain dari total 45 rumah di RT 28 mengalami rusak berat dan ringan. Selain itu, tiga rumah warga yang ada di RT 29 dan 4 rumah di Dukuh Glagah, RT 05, Mojorejo juga mengalami kondisi yang sama.

Seperti diketahui, akibat terjangan puting beliung yang terjadi pada Rabu (28/11) sore sekitar pukul 16.30 WIB, sebanyak tiga rumah roboh dan lebih dari 40 rumah rusak yang ada di dua dukuh. Angin menerjang Dukuh Glagah RT 05, Desa Mojorejo dan Dukuh Japol RT 28, Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Sragen.

Dari lokasi kejadian pada Rabu (28/11) malam di Dukuh Japol, setidaknya ada tiga rumah yang roboh. Ketiga rumah tersebut nyaris rata dengan tanah. Sedangkan 37 rumah lainnya juga mengalami kerusakan terutama di bagian atapnya.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, dua orang terpaksa dilarikan ke Puskesmas Karangmalang. Hingga kini warga yang rumahnya rusak belum bisa pulang, karena kondisi rumah yang tidak lagi bisa ditempati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement