REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) Amir Syamsuddin akan mengevaluasi kinerja kepala Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan. Hal ini menyangkut seringnya transaksi narkotika oleh para narapidana di lapas tersebut.

"Tentu ada evaluasi. Tidak bisa di satu tempat, apalagi berulang-ulang (terjadi transaksi narkoba). Akan ada penilaian yang akan kami lakukan,” katanya saat ditemui di Istana Merdeka, Rabu (28/11).

Ia mengatakan kalaupun pemerintah mengganti kepala lapas tersebut, tidak akan digembar-gemborkan. Yang jelas, lanjutnya, sistem sudah berjalan. Terlebih lagi Kemenkumham telah bekerja sama dengan BNN untuk mengungkap transaksi narkoba yang terjadi.

"Karena BNN punya penguasaan teknologi, penyadapan, melacak telekomunikasi para pelaku, sangat baik untuk diteruskan," katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri Hukum dan Ham, Denny Indrayana mengatakan kerja sama memberantas narkoba dari dalam lapas akan terus dilakukan. Ia mengakui tak mudah memberantas transaksi narkoba di lapas.

"Selalu ada teknologi. Bukan di Indonesia saja pengendalian narkoba dari lapas, juga terjadi di negara lain," katanya.

Seperti diberitakan, BNN baru saja menciduk tujuh napi dari Nusa Kambangan. Sebanyak enam diantaranya terpidana kasus narkoba. Mereka mengendalikan bisnis narkoba dari dalam lapas.

Ikuti Whatsapp Channel Republika