Rabu 28 Nov 2012 08:56 WIB

Baleg DPR Akui Kunker ke Jerman Salah Sasaran

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Dewi Mardiani
Wakil Ketua Baleg DPR Anna Muawanah (Kedua dari kiri) protes ke Perhimpunan Pelajar Indonsia Berlin.
Foto: Antara
Wakil Ketua Baleg DPR Anna Muawanah (Kedua dari kiri) protes ke Perhimpunan Pelajar Indonsia Berlin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waktu lalu Badan Legislatif (Baleg) DPR melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Jerman dan Inggris. Hal ini terkait kajian pembahasan RUU Keinsinyuran. Namun, Kunker ini mendapat perhatian khusus lantaran beredarnya rekaman video yang diunggah Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Berlin ke Youtube.

Dalam rekaman video itu, PPI menyoroti kunjungan rombongan Baleg yang berjumlah sembilan orang ke Deutsches Institut fur Normung (DIN) Jerman. Kunjungan ini dinilai salah alamat karena DIN adalah lembaga standardisasi produk di Jerman.

Terkait tuduhan ini, anggota Baleg yang ikut dalam rombongan, Ali Wongso H Sinaga, mengakui adanya kesalahan dalam kunjungannya ke DIN. Pasalnya, DIN tidak berkorelasi langsung dengan tujuan penyusunan RUU Keinsinyuran.

"Saat kami sampai ke DIN itu, kami juga menyadari bahwa ini kok enggak nyambung. Tidak ada relevansinya dengan tujuan kunker (kunjungan kerja) Baleg ke Jerman," ujarnya di Gedung Parlemen Jakarta, Selasa (27/11).

Tapi menurutnya, kesalahan tersebut bukan terletak pada rombongannya. Hal ini disebabkan, agenda kunjungan anggota Baleg semuanya diatur oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jerman. Anggota Baleg yang ke sana, lanjutnya, hanya menerima jadi susunan acara yang telah dipersiapkan.

Rombongan Baleg pun menurutnya sempat mempertanyakan alasan pencantuman DIN di dalam tujuan kunjungan kerja anggota Baleg ke Jerman. "Mereka beralasan kalau asosiasi insinyur Jerman sedang mengadakan kongres dan harus diberitahukan berbulan-bulan sebelumnya," tambahnya.

Selain itu, dia juga menilai KBRI Jerman tidak memberikan bantuan kerja sama yang baik. Pasalnya, kedua penerjemah yang ditugaskan KBRI kurang dapat diandalkan.

Ia pun menyayangkan adanya video yang disebar PPI Jerman ke Youtube. Pasalnya, Ali menilai PPI hanya memotret sebagian kecil dari kegiatan rombongan Baleg di Jerman. Padahal, rombongan Baleg selain ke DIN juga bertemu dengan pihak Kementerian Teknologi dan Ekonomi, Persatuan Insinyur, dan Parlemen Negara Bagian di Jerman.

"Saya menyayangkan video PPI tersebut, karena hanya menyoroti sebagian kunjungan kami," ungkap politikus Golkar itu.

Seperti diketahui, Baleg melakukan dua kunjungan dengan rombongan berbeda ke Jerman dan Inggris terkait RUU Keinsinyuran dan kini mereka telah kembali. Dalam kunjungan kerja ke Jerman, ada sembilan anggota Baleg yang turut serta, yakni Sunardi Ayub (Fraksi Hanura), Nanang Samodra (Fraksi Demokrat), Paula Sinjal (Fraksi Demokrat), Ferdyansyah (Fraksi Golkar), Ali Wongso H Sinaga (Fraksi Golkar), Indra (Fraksi PKS), Abdul Hakim (Fraksi PKS), Chairul Naim M Anik (Fraksi PAN), dan Djamal Azis (Fraksi Hanura).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement