REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dijadwalkan pada Rabu mengambil keputusan nasib proyek sistem angkutan massal cepat atau "mass rapid transit" (MRT) pada Rabu pekan ini.

"Besok semoga sudah ada keputusan, jalan atau tidak jalan kereta bawah tanah," kata Gubernur DKI, Joko Widodo kepada wartawan di Balaikota, Selasa petang.

Ia menegaskan, keputusan pada besok hari tidak ada tekanan dari siapa pun. "Tidak ada tekanan. Saya sudah bertemu dengan yang berkaitan urusan kereta bawah tanah ini, tidak ada. PT Kereta Bawah Tanah (MRT Jakarta) ini kan miliknya Pemda DKI," tegasnya

Jokowi mengungkapkan, pertemuan yang membahas soal kelanjutan proyek MRT akan terbuka serta dihadiri sejumlah pakar dari UI, ITB, UGM dan masyarakat transportasi.

Dari pihak pemerintah aka hadir perwakilan Bappenas, Kemenhub dan instansi terkait lainnya. "Saya sudah punya kunci dan hitung-hitungan biaya. Ya, mengenai semuanya termasuk perhitungan penumpang serta masalah pinjaman mengikat," ungkapnya.

Seperti telah diberitakan, proyek pembangunan sistem transportasi massal cepat, MRT DKI Jakarta terdiri dari dua koridor yakni selatan-utara (Koridor Lebak Bulus-Kampung Bandan) dan koridor timur-barat, dari timur Jakarta-Balaraja dengan panjang 110,8 km.

Proyek MRT merupakan kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang. Proyek ini diperkirakan menelan biaya sebesar 120 miliar yen atau setara Rp15 triliun yang dibiayai melalui biaya pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA).

Ikuti Whatsapp Channel Republika