Selasa 27 Nov 2012 15:44 WIB

Tujuh Napi Nusakambangan yang Terlibat Peredaran Narkoba (2-habis)

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Hafidz Muftisany
Narkoba jenis shabu-shabu.
Foto: M Agung Rajasa/Antara
Narkoba jenis shabu-shabu.

REPUBLIKA.CO.ID, 4. Sylvester Obyekwek alias Mustofa.

WN Nigeria ini adalah pengendali jaringan narkoba di Jayapura, Bandung, Bogor. Mustofa memiliki sejumlah kurir, IS dan DA, di Jayapura. Dari tangan keduanya disita sabu seberat 2.415,5 gram. Dia ditahan di Lapas Batu Nusakambangan.

5. Rudi Cahyo

Tersangka A juga menjadi kaki tangan Rudi yang mendekam di Lapas Narkotika Nusakambangan. A menyatakan ada klandestain lab di Harapan Baru, Bekasi. Tempat tersebut digeledah dan diketahui bahwa Rudi ikut mengendalikan produksi lab tersebut.

6. Humprey alias Koko alias Dokter

Koko diduga mengendalikan peredaran gelap narkoba dari balik sel tempatnya dikurung di Lapas Pasir Putih Nusakambangan.

Pada mulanya BNN menangkap seorang wanita, YPD, di sebuah rumah makan, sekitar Depok, Jawa Barat, pada 13 September lalu. Dari tangannya diperoleh 42 kapsul berisi sabu seberat 536,8 gram.

YPD mengaku barang itu diperoleh dari seorang WN Kenya, BKM. Dia membawa sabu dari negara asalnya ke Indonesia dengan cara ditelan. BKM tiba di Indonesia dua hari sebelumnya menggunakan Pesawat Qatar Airlines. BKM menyerahkan sabu kepada YPD di hotel N1, kawasan KS Tubun, Jakarta Pusat.

"Ketika digerebek, BKM ternyata sudah check out," jelas Benny. Pengejaran berlanjut. BKM ditangkap di Hotel Bimo, tidak jauh dari penginapan pertama.

Rumah kontrakan YPD di Citayam, Depok, Digerebek. Kemudian ditemukan sabu 713,8 gram. Sabu didapat dari seorang wanita berkulit hitam yang diakui tidak dikenalnya pada pertengahan Agustus lalu.

"Pengendali mereka semua adalah Koko," jelas Benny. Dia adalah terpidana mati.

7. Obina

Obina diduga terlibat dalam pengendalian narkoba yang juga diperankan oleh pewarta, Zakiah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement