REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pembangunan Koridor XIII bus Transjakarta (Cileduk-Blok M) kini telah masuk dalam tahap perencanaan. Proyek yang akan dimulai tahun 2013 mendatang ini, akan menelan dana APBD DKI sebesar Rp 1,4 triliun dengan anggaran multiyears (tahun berjalan) dan diharapkan rampung pada 2015. Kehadiran Transjakarta Koridor XIII ini diharapkan dapat merangsang masyarakat untuk menggunakan transportasi publik dan meninggalkan kendaraan pribadinya, sehingga kemacetan di Jakarta semakin terurai.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, tingginya biaya pembangunan koridor XIII karena nantinya Transjakarta ini menggunakan jalur layang (elevated busway). "Pelaksanaan pembangunannya dilakukan secara bertahap dan diperkirakan rampung pada tahun 2015 mendatang," ujar Pristono, usai bertemu Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo di Balaikota DKI, Senin (26/11).
Pristono menyebutkan, selama tiga tahun ini tahapan pembangunannya berbeda-beda. Seperti pada tahun 2013 difokuskan pada proses Detail Enginering Desain (DED), kemudian tahap lelang dan yang ketiga proses pembangunan fisik. Proses DED ini diperkirakan memakan waktu selama enam bulan. Kemudian lelang sekitar dua bulan dan pembangunan fisiknya dimulai pada akhir tahun 2013.
Sementara, pengucuran anggarannya pun akan dilakukan dalam tiga tahun anggaran, sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan secara bertahap. Yakni pada tahun 2013 sebesar Rp 300 miliar, tahun 2014 Rp 800 miliar dan pada tahun 2015 sebesar Rp 300 miliar.
Sedangkan untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat, pihaknya juga akan melakukan peningkatan fasilitas di setiap koridor Transjakarta. Seperti memperluas halte dan menyiapkan jalur salip Transjakarta. Sehingga nantinya bus dapat menyalip armada lainnya.
Demikian halnya pelebaran halte, diharapkan dapat menambah kapasitas ruang tunggu calon penumpang Transjakarta, agar penumpang nyaman selama menunggu bus Transjakarta. Seluruh program ini direncanakan dapat dimulai pada tahun 2013 mendatang.