Senin 26 Nov 2012 16:29 WIB

KRL Bogor Diprediksi Beroperasi Dalam Dua Hari

Rep: Agus Raharjo/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Uji coba rangkaian kereta api melewati satu jalur rel di Cilebut Timur, Senin (26/11).
Foto: Republika/Lida Puspaningtyas
Uji coba rangkaian kereta api melewati satu jalur rel di Cilebut Timur, Senin (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Perbaikan badan rel kereta api KRL jurusan Bogor-Jakarta terus dilakukan. Hari ini, dilakukan tes hasil perbaikan tersebut. Hasilnya, masih butuh penguatan di badan jalan dan penopang rel.

Sugeng Priyono, Vice President Relation Kereta Api Indonesia mengatakan, setelah ujicoba yang dilakukan Senin pagi, rel di titik Cilebut belum bisa dioperasikan.

Sebab, masih butuh penguatan lagi. Namun, kata Sugeng, pihaknya memprediksi KRL Bogor-Jakarta dapat dioperasikan dalam dua hari kedepan.  "Kemungkinan dalam satu atau dua hari lagi bisa beroperasi," kata dia pada Republika, Senin (26/11).

Sugeng menambahkan, hal itu masih sekadar prediksi. Pasalnya, kondisi cuaca yang melanda Bogor kemungkinan akan memperpanjang waktu perbaikan rel, mengingat hujan sudah turun tiap hari di Bogor.

Setiap kali hujan, pekerja tidak dapat melanjutkan pekerjaannya untuk memerbaiki rel yang longsor. Sugeng berharap, dalam dua hari, KRL dapat beroperasi kembali. Pasalnya, KRL menjadi moda angkutan massal paling diminati bagi warga Bogor menuju Jakarta.

Kalaupun ada alternatif transportasi lain, tambah Sugeng, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sampai ke Jakarta. Disamping itu penumpang juga harus mengeluarkan biaya lebih besar.

Rencana pemerintah untuk menyediakan armada Damri dinilai tidak efektif. Sebab, lebar jalan yang dilalui sangat sempit. Kalau terjadi papasan Damri dan mobil, tambah Sugeng, dipastikan menyebabkan kemacetan yang panjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement