Senin 26 Nov 2012 11:24 WIB

Penitipan Motor di Stasiun Bojong Gede Panen Rezeki

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Hazliansyah
Rel KRL jalur Jakarta-Bogor yang anjlok akibat longsor di Desa Babakan Sirna, Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (22/11). (Republika/Musiron)
Rel KRL jalur Jakarta-Bogor yang anjlok akibat longsor di Desa Babakan Sirna, Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (22/11). (Republika/Musiron)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Imbas terjadinya longsor di kawasan Cilebut membuat perjalanan kereta api hanya sampai di Stasiun Bojong Gede.  Hasilnya, calon penumpang kereta menumpuk di stasiun Bojong Gede.

Namun hal ini mendatangkan keuntungan lebih bagi mereka yang membuka jasa penitipan sepeda motor di sekitar stasiun Bojong Gede.

Penitipan motor yang dikelelola oleh Alex (39 tahun) misalnya. Jasa penitipan sepeda motor di Jalan Raya Bojonggede ini sudah penuh. Bahkan ia terpaksa menolak pelanggan yang hendak menitipkan motor. 

"Sudah nggak muat," katanya. Meskipun lahan parkirnya selalu penuh, namun ia mengaku tidak menaikkan tarif penitipan motor.

 

"Tarifnya tidak naik, dari pagi sampai jam 10 Rp 2.500, selebihnya dikenai tambahan Rp 5 ribu," kata Alex, Senin (26/11).

Tidak hanya Alex, Lia Listia (36) mengaku merasakan keuntungan serupa. Bahkan ia mempercepat pengoperasian rumahnya menjadi lahan penitipan parkir.

"Saya membuka lahan parkir sejak hari Jumat setelah longsor. Memang rencana mau buka, tapi ini dipercepat karena lahan penitipan yang ada sudah tidak muat dan melihat peluangnya," katanya.

Ia mengaku di hari pertama membuka penitipan parkir, sudah banyak warga yang menitipkan kendaraan roda duanya. "Sudah banyak dan penuh," cerita Lia.

Berdasarkan pantuan Republika di sekitar Stasiun Bojonggede, sejumlah penitipan sepeda motor yang ada sudah tidak sanggup menampung kendaraan. Bahkan, sebagian motor terpaksa ditaruh di tepi jalan sehingga menyebabkan kemacetan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement