REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Besok, rencananya PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan melakukan uji coba satu rel di antara Stasiun Cilebut dan Bojonggede dengan menggunakan kereta api listrik. ''Untuk Senin besok, perjalanan masih belum bisa dilakukan. Karena kita masih akan melakukan uji coba rel dulu dengan menggunakan KRL," kata Kepala Humas PT KAI Sugeng Priyono, Ahad (25/11).
Sugeng mengatakan, uji coba satu rel dilakukan melintasi rel dengan kereta api listrik yang tidak berpenumpang. Uji coba dilakukan untuk satu rel yang berada di sisi kanan (dari arah Bojonggede) yang tidak terkena longsor. Kereta akan digerakkan melintasi rel secara bergantian dari arah Bogor menuju Bojong atau sebaliknya.
"Uji coba ini dilakukan untuk benar-benar memastikan posisi rel sudah benar dan aman untuk dilalui," katanya.
Tahap uji coba pertama sudah dilakukan hari ini (Ahad, 25/11) dengan menggunakan mesin penguat badan jalan rel kereta api. Mesin digerakkan diatas lintasan rel untuk mengetahui posisi dan titik as rel untuk selanjutnya bisa diliri listrik aliran atas. Uji coba satu rel tersebut dilakukan agar perjalanan kereta dari Bogor dan Cilebut dapat dibuka kembali hanya dengan satu rel.
"Kita berupaya semaksimal mungkin, agar satu rel ini bisa beroperasi, sehingga jalur Bogor-Cilebut bisa dibuka lagi," kata Sugeng.
Sugeng mengatakan, jika uji coba menunjukkan hasil positif, perjalananan KRL Bogor-Cilebut dapat dibuka pada Selasa. "Kami optimis Selasa, satu rel sudah bisa dilalui. Tapi, ini belum kembali normal sepenuhnya, karena masih menggunakan satu rel sehingga perjalanan kereta belum sepenuhnya normal," katanya.
Longsor terjadi Rabu petang menyebabkan amblasnya rel kereta api diantara Stasiun Cilebut dan Bojonggede sepanjang kuran lebih 100 meter. Amblasnya rel akibat longsor terseburtberdampak pada dibatalkannya seluruh perjalanan kereta api listrik dari Bogor dan Cilebut. Selain menyebabkan rel amblas juga merobohkan tiga tiang listrik aliran atas serta menimbun 22 rumah warga.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
