Jumat 23 Nov 2012 13:01 WIB

Ini Dia Jagoan Pembasmi Demam Berdarah

Nyamuk demam berdarah
Nyamuk demam berdarah

REPUBLIKA.CO.ID, AKARTA---Satu cara efektif untuk membasmi keberadaan nyamuk demam berdarah adalah dengan menghadirkan jumantik (juru pemantau jentik). Untuk mengendalikan demam berdarah (DBD), upaya meningkatkan kesehatan dan pencegahan menjaid poin penting untuk menurunkan kasus DBD dalam masyarakat.  ''Jumantik berperan sangat signifikan,'' ujar drg Marlina Ginting, M.Kes yang mewakili Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Ternyata, berkat kerja sama pihak terkait termasuk pula, jumantik, kasus DBD ternyata lebih rendah. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat dr Alma Lucyati memaparkan, angka kasus penderita DBD di Provinsi Jawa Barat dari tahun 2010 hingga tahun 2011 mengalami penurunan. Pada tahun 2010 terdapat 25.727 kasus DBD menurun menjadi 13.971.  

''Dibutuhkan upaya menyeluruh yang tidak selalu bicara tentang pengobatan saja, tetapi kita pun harus meningkatkan upaya pencegahan. Peran serta para jumantik dan kepala kelurahan sebagai agen perubahan perilaku masyarakat sangatlah penting,'' ujar Lucyati.

Lucyati menambahkan, pengalaman para jumantik dan kepala kelurahan dalam mengupayakan pemberantasan DBD bukan tanpa perjuangan yang panjang. Selain karena kontribusi yang bersifat sukarela, tanggung jawab terhadap warga sekitar terkait dengan pencegahan dan penanggulangan DBD pun merupakan prinsip yang harus dipegang teguh oleh para jumantik dan lurah dalam menjalankan tugasnya. 
Banyak warga yang pada awalnya tidak mengindahkan imbuan untuk memelihara kebersihan dan pembersihan jentik. Namun, karena konsistensi para jumantik dan lurah untuk tetap menciptakan inovasi dalam pemberantasan DBD dan tidak mengenal lelah dalam memberikan imbauan kepada masyarakat, kasus DBD pun terus berkurang.
Medical Manager Glaxosmithkline Indonesia Maria Melissa mengatakan, sebagai perwujudan komitmen GSK dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Kampanye Tepat Tangani Demam telah dilakukan sejak tahun 2008, dimulai dengan DKI Jakarta."Pada 2011 kami menandatangani MoU dengan Kementerian Kesehatan RI untuk penanggulangan DBD dan merealisasikannya di tahun 2012 dengan pelaksanaan Kampanye Tepat Tangani Demam melalui Pelatihan Jumantik dengan menargetkan Kota dan Kabupaten Bandung,'' ujarnya.
Pelatihan Jumantik telah diikuti 4.500 orang Jumantik yang tersebar di 15  kelurahan di kota dan kabupaten Bandung dengan tingkat kasus DBD relatif tinggi, yaitu Cipamokolan, Geger Kalong, Manjah Lega, Sarijadi, Margasari, Sukajadi, Sukamiskin, Sekejati/ Buah Batu, Babakan Sari, Antapani Kidul, Bale Endah, Soreang, Dayeuh Kolot, Katapang, dan Cingcin. 
Para pemenang Jumantik Teladan di antaranya Noneng Mulyantini (Kel. Babakan Sari), Wildawati (Kel.Geger Kalong), Tati Hartati (Kel.Manjahlega), Ira Candra (Kel.Cipamokolan), Ike Nuraini (Kel.Cingcin), Ikah Haryati (Kel.Sukamiskin). Adapun pemenang untuk Kelurahan Teladan yaitu Babakan Sari , Geger Kalong , dan Cipamokolan. Kelurahan Siaga Perubahan adalah Bale Endah , Suka Miskin dan Antapani Kidul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement