REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah peternak sapi potong masih enggan menjual hewan ternaknya.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Rochadi Tawaf mengatakan, beberapa peternak menunggu momentum Natal dan Tahun Baru untuk menjual hewan ternaknya. Saat itu, harga daging diperkirakan masih akan naik.
Ketua Komite Tetap Agribisnis dan Peternakan Kadin, Juan Permata Adoe menuturkan, mahalnya harga daging di pasaran saat ini memang disebabkan karena tidak adanya pasokan sapi. Peternak, menurut dia boleh-boleh saja tidak menjual sapinya untuk menunggu harga yang lebih tinggi.
“Kalau nggak beli lebih tinggi, mereka ngga mau kasih sekarang,” ujar Juan, Kamis (22/11).
Akibat kelangkaan sapi, harga daging menjadi mahal. Bandar yang biasa mensuplai ke pasar tradisionalpun tidak mau mengambil risiko membeli sapi dengan harga tinggi namun tidak laku di pasaran. Pasalnya hanya bagian-bagian tertentu saja yang disenangi oleh konsumen.
Saat ini, harga daging sapi di pasaran mencapai Rp 100.000 di berbagai wilayah.