REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjamin jalur kereta antara Stasiun Bojonggede ke Cilebut yang tertimbun longsor bisa normal pada 24 hari mendatang. "Target kita 24 hari sudah normal untuk double track," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tunjung Inderawan pada Republika, Kamis (22/11).
Ditegaskan dia, koordinasi juga sudah dilakukan dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Bahkan, akan ada sejumlah perbaikan yang dilakukan.
Ia menuturkan pemancangan tiang baru untuk memotong bidang longsor bakal dikerjakan. Selain itu, di sekitar 200 meter di samping rel, akan ada saluran samping untuk jaga menjaga air agar tidak naik ke rel dan menyusut ke tanah. "Kali ini kita akan pastikan betuk tanah yang diuruk akan dipadatkan benar-benar," tegasnya.
Menurutnya, saat hujan peristiwa serupa tak boleh lagi terjadi. Untuk satu minggu ke depan, Kementerian Perhubungan juga akan segera mengevakuasi sembilan set KRL yang tertahan di Bogor. "Sekarang ada sembilan set yang tak bisa ke Jakarta dan akan kami pindahkan segera," katanya.
Pihaknya akan menggunakan satu jalur rel kereta yang tidak putus. Sehingga KRL tersebut bisa digunakan untuk mengangkut penumpang dari Jakarta ke Bojong Gede dan sebaliknya.
Hal senada juga dikatakan Juru Bicara Kementerian Perhubungan Bambang Ervan. Perbaikan jalur kereta akan dilakukan PT KAI termasuk pembenahan tiang listrik yang roboh. "Kalau KAI butuh dana tambahan, tinggal ajukan saja ke kami," katanya.
Nantinya pihaknya akan mengusulkan ke Kementerian Keuangan. Sementara dana yang digunakan untuk pembenahan berasal dari pos darurat KAI.