REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Lima dari 239 penderita demam berdarah di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada 2012 meninggal dunia. Tiga di antaranya terjadi pada November.
"Sesuai data sejak 1 Januari hingga 20 November 2012, terdeteksi 239 kasus demam berdarah yang tersebar di 89 desa di 19 kecamatan. Dari 239 kasus demam berdarah itu, lima penderitanya meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Jetty Nurdyah Ningrum, di Sumenep, Jawa Timur, Rabu.
Lima penderita demam berdarah yang meninggal dunia itu terjadi pada Februari sebanyak satu orang, Maret sebanyak satu orang, dan November sebanyak tiga orang.
"Tiga penderita demam berdarah yang meninggal dunia pada November ini berasal dari Kecamatan Kota sebanyak dua orang dan satu orang dari Batang," ujarnya.
Jetty berharap warga Sumenep kembali menggalakkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Karena, kegiatan tersebut yang paling efektif mencegah kasus demam berdarah.
"Kami melalui staf juga telah melakukan pengasapan atau fogging di kawasan pemukiman yang salah satu warganya positif menderita demam berdarah," ucapnya. ''Namun, pengasapan itu kurang efektif karena sebatas membunuh nyamuk dewasa. Sementara, sarang dan jentik nyamuk hanya bisa dibasmi dengan gerakan PSN.''