Rabu 21 Nov 2012 06:24 WIB

Kasus HIV/AIDS pada Ibu Rumah Tangga Naik 12 Persen

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Dewi Mardiani
HIV/AIDS. Ilustrasi
Foto: .
HIV/AIDS. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Jumlah Kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga di DIY menduduki posisi tertinggi kedua setelah wirawasta. Data sampai Juni 2012 ibu rumah tangga dengan HIV/AIDS sebanyak 189 kasus.

''Ibu Rumah Tangga dan Remaja yang terkena HIV&AIDS terus meningkat. Hal ini menjadi kecemasan kami dalam penanggulangan HIV/AIDS,''kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DIY Daryanto Chadorie dalam Seminar dalam rangka Peringatan Hari AIDS Sedunia dengan tema "Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV/AIDS" yang diselenggarakan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) DIY, di Gedung Pertemuan Unit VIII, Kepatihan Yogyakarta, Selasa (20/11).

Kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga meningkat 12 persen. Kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga  tahun 2011 sebanyak 185 kasus dan tahun 2012 baru sampai Juni 2012 sebanyak 189 kasus, kata  Sekretaris KPA DIY Riswanto pada wartawan di sela-sela seminar.

Hal itu juga dikemukakan Kepala KPA DIY dan juga Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX bahwa  saat ini banyak ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV&AIDS dan di Indonsia menempati posisi keempat dalam kasus  AIDS di Indonesia. Dari laporan Menteri Kesehatan sejak 1987 hingga 2012 sudah ada 3.733 kasus ibu rumah tangga yang terinfeksi dari pasangan tetapnya.

''Yang sangat memprihatinkan kasus ibu rumah tangga yang terinfeksi tersebut jumlahnya lebih besar dibandingkan PSK (Pekerja Seks Komersial).Hal ini akibat dari kekurangtahuan mereka terhadap penyakit menular seksual. Dan lebih diperparah dengan diskriminasi masyarakat terhadap kasus HIV/AIDS khususnya perempuan,''kata Paku Alam IX dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kesehatan DIY Sarminto.

Lebih lanjut Riswanto mengungkapkan tahun 2010 ibu rumah tangga yang terkena HIV/AIDS masing menduduki posisi tertinggi kelima, sedangkan yang menduduki posisi di atasnya adalah wiraswasta, profesional nonmedis, penjaja seks, dan buruh kasar.

''Ibu Rumah Tangga yang tertular HIV&AIDS salah satu penyebabnya tertular dari suaminya yang sering jajan seks.  Karena itu ibu-ibu rumah tangga harus waspada dan supaya mulai terbuka. Karena itu dalam kesempatan ini kami menginformasikan kepada ibu-ibu PKK supaya bisa mempertahankan diri,'' tutur dia.

PKK Kabupaten/kota se DIY masing-masing mengirimkan 20 orang untuk untuk menghadiri seminar ini. Diharapkan mereka bisa menginformasikan kepada kader masing-masing, sehingga informasi yang disampaikan dalam seminar ini sampai ke masyarakat bawah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement