REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayat seorang lelaki bernama Abdelbert Parmonangan Simanjuntak (61 tahun) baru ditemui setelah tujuh bulan jasadnya terbaring di kediamannya di Jalan Siaga 2C No 25 A RT 09/03 Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Kematiannya baru diketahui Senin sore lalu oleh saudara iparnya," ujar Kapolsek Metro Pasar Minggu, Kompol Adri Desas Furiyanto, Selasa (20/11).
Adri menjelaskan, saudara ipar korban, Rohana Simanjuntak bersama sopirnya, Sumarno, hendak berkunjung ke rumah korban. Karena kondisi rumah yang tak terawat, mereka meminta bantuan seorang petugas keamanan kompleks dan juga tetangga korban untuk menemani keduanya memasuki rumah.
"Saat mereka masuk pintu pagar, rumah korban sudah terbuka. Kemudian mereka masuk ke halaman depan rumah korban, dan melihat jendela sudah terbuka. Sementara itu, pintu rolling door dalam keadaan tertutup rapat," kata Adri.
Karena pintu depan rumah tersebut dalam keadaan terkunci, mereka memasuki rumah melalui jendela yang terbuka. Selanjutnya, mereka memasuki kamar tidur yang biasa digunakan korban.
Saat itulah mereka menemukan korban sudah tidak bernyawa dalam posisi tidur terlentang dan sudah berwujud tulang belulang dengan bau busuk yang masih tercium. Seketika itu juga mereka menghubungi petugas kepolisian.
Petugas yang datang langsung mengamankan sejumlah barang yang bisa dijadikan petunjuk, di antaranya dompet yang berisi identitas korban, obat-obatan, dan rekomendasi medis, ponsel Nokia yang sudah tidak aktif, serta uang senilai Rp 276 ribu.
Korban diketahui beralamat di Jalan Mayor Oking Jaya Atmaja, Cibinong, Bogor. Menurut tetangganya, korban sudah lama tinggal sendiri di rumah tersebut, dan kediamannya tampak tidak terawat serta ditumbuhi oleh tumbuhan liar. "Informasi dari tetangga korban bahwa korban memang sudah tidak pernah kelihatan semenjak 3-7 bulan lalu," ujar Adri.
Jasad korban kemudian dibawa ke RSCM untuk menjalani visum. Polisi juga masih menyelidiki penyebab kematian korban.