REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pasokan sapi lokal dari sejumlah sentra peternakan ke Kota Sukabumi menurun drastis sekitar 50 persen. Akibatnya, jumlah sapi yang dipotong di rumah potong hewan (RPH) juga menurun.
"Saat ini pasokan sapi hanya 10-20 ekor per minggu, itu pun tersendat-sendat,’’ ujar salah seorang peternak dan pemasok sapi di Kota Sukabumi, Ichwan Hamid, kepada wartawan, Selasa (20/11).
Padahal, sebelumnya pasokan sapi lokal yang rata-rata didatangkan dari daerah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) mencapai 30-40 ekor per minggu.
Fenomena ini, kata Ichwan, menyebabkan para pemasok sapi mengurangi pasokan sapi yang dikirim ke RPH. Bahkan, dalam satu bulan terakhir ia sendiri tidak mengirimkan hewan ternaknya ke RPH.
Pada kondisi normal pasokan sapi ke RPH mencapai sebanyak tiga hingga empat ekor per hari. Ichwan menerangkan, kelangkaan pasokan sapi menyebabkan harga daging melonjak naik. Jika terus berlangsung, maka harga daging akan terus merangkak naik.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Sukabumi, Kardina Karsoedi kepada wartawan membenarkan berkurangnya pasokan sapi ke Sukabumi. Pasokan sapi lokal ke Sukabumi berasal dari Jateng, Jatim, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Namun, dari pantauan di pasaran stok daging masih tersedia,’’ imbuh Kardina. Walaupun, diakuinya jumlah pemotongan sapi di RPH menurun sekitar 70 persen.