REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei terbaru Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) tentang Pilkada Jabar menempatkan duet Ahmad Heryawan (Aher)-Deddy Mizwar sebagai pasangan dengan potensi menjadi pemenang paling besar. Meskipun demikian, pasangan Aher-Deddy bersaing ketat dengan dua pasangan lainnya.
"Kami telah menggelar survei tentang Pilkada Jabar. Survei pertama untuk melihat, persepsi publik Jabar terhadap hajatan Pilkada terkait variabel popularitas, kesukaan dan elektabilitas pasangan calon. Survei kedua untuk melihat alasan mereka memilih calon, dan survei ketiga untuk melihat persepsi mereka terhadap keberhasilan atau kinerja Pemrov Jabar," ujar Direktur Puskpatis, Husin Yazid, dalam siaran persnya yang diterima Republika, Senin (19/11).
Dari sisi elektabilitas, papar Husin, Aher-Deddy menempati urutan pertama dengan raihan 34,8 persen. Menempel ketat di urutan selanjutnya adalah Dede Yusuf-Lex Laksmana dengan elektabilitas sebesar 21,2 persen. Sedangkan di urutan ketiga adalah Rieke Dyah Pitaloka-Teten Masduki dengan 15,7 persen.
Kemudian Irianto MS Syaifiuddin atau Yance-Tatang Farhanul Hakim dengan 7,3 persen. Sedangkan duet Dikdik Mulyana Arif Mansur-Cecep Nana Suryana Toyib menempati urutan buncit dengan hanya 1,9 persen. Sedangkan pemilih yang belum menentukan pilihannya atau pemilih mengambang masih ada sebesar 19,1 persen.
Survei Puskaptis juga berhasil memotret tingkat loyalitas pemilih. Misalnya, tingkat loyalitas pemilih yang memilih Aher sebesar 26,9 persen dari total 34,8 persen yang menyatakan akan memilihnya. Sementara itu tingkat loyalitas pemilih Dede sebesar 14,5 persen dari 21,2 persen yang menyatakan akan memilihnya.Adapun pemilih loyal Rieke sebesar 10,8 persen dari 15,7 persen yang akan memilihnya.
Sementara itu dari sisi popularitas dan kesukaan calon gubernur Dede Yusuf ternyata menjadi nomor satu. Tingkat popularitas dan kesukaan terhadap Dede mencapai 96,4 persen. Sedangkan Rieke 93,4 persen dan Aher sebesar 92,5 persen.
Survei Puskaptis dilaksanakan pada 12-16 November 2012. Jumlah responden yang disurvei sebanyak 1200 orang. "Survei menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin error lebih kurang 2,5-2,8 persen dan dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen," kata Husin.