REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pameran buku tahunan Indonesia Book Fair (IBF) merupakan pameran buku terbesar dan terlengkap di tahun 2012.
Dengan mengusung tema The Power of Creativity, dalam IBF yang ke-32 ini, pameran tidak hanya menghadirkan penerbit-penerbit buku dalam negeri, tetapi juga penerbit dari luar negeri.
Ketua Panitia IBF 2012 Rosidayati Rozalina, mengatakan, IBF merupakan pusat penjualan dan pameran segala jenis buku yang tak terbatas, dalam satu tempat.
''Di sini terdapat 120 stan dan penerbit buku dari seluruh Indonesia dan juga luar negeri,'' tuturnya, Sabtu (17/11) pagi, saat memberikan sambutan dalam pembukaan IBF 2012, di Istora Senayan.
Selain itu dalam pembukaan IBF Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Pusat, Lucya Andam Dewi, menyampaikan, dengan terselenggaranya IBF semoga masyarakat Indonesia lebih cinta membaca buku. ''Yang terutama agar minat membaca terus bertumbuh,'' ujarnya.
Ia mengatakan pula, buku merupakan sumber kreatifitas seseorang. Ia menyebutkan, dalam IBF juga ada bursa naskah. ''Yaitu ajang pertemuan penulis dan industri kreatif.''
Dalam IBF, harga-harga buku yang ditawarkan cukup terjangkau. Ada potongan harga buku hingga 70 persen. IBF pun merupakan pusat aktivitas bacaan terlengkap dengan beragam jenis bacaan untuk seluruh kalangan.
Acara yang berlangsung sejak hari ini hingga 25 November mendatang ini pun dibuka dengan pertunjukan tarian khas Kalimantan Timur. Tarian kreasi beliat yang merupakan tarian untuk acara penobatan.
Turut hadir dalam acara pembukaan IBF Menteri Koordinator dan Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia, Wakil Gubernur Kaltim, Kepala Perpusnas RI, serta Wakil Presiden Frankfurt Book Fair.