Rabu 14 Nov 2012 20:38 WIB

Brimob Harus Waspadai Gerakan Separatis

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Chairul Akhmad
Kapolri Jenderal Timur Pradopo berkeliling menggunakan jeep mendekati para anggota peserta upacara pada upacara peringatan HUT ke-67 Brimob di halaman Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (14/11).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kapolri Jenderal Timur Pradopo berkeliling menggunakan jeep mendekati para anggota peserta upacara pada upacara peringatan HUT ke-67 Brimob di halaman Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Gerakan separatis menjadi tantangan nyata bagi Korps Brigade Mobil (Brimob) di hari ulang tahunnya yang ke-67.

Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo mengatakan perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat memudahkan gerakan separatis di daerah mengakses informasi.

Hal tersebut juga semakin memudahkan mereka menggalang dukungan dari dunia internasional.

Tantangan nyata lain adalah rentannya masyarakat terhadap gangguan keamanan dan ketertiban. Misalnya, isu perebutan lahan perkebunan dan isu SARA (Suku, Agama dan Ras). Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dinilai bisa memanfaatkan situasi tersebut untuk menimbulkan kericuhan.

"Belum lagi masyarakat yang berkembang dengan mengusung slogan antikemapanan. Mereka ini mudah disulut untuk melawan petugas," ujar Timur saat memimpin upacara peringatan dirgahayu Brimob di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (14/11).

Karena itu, pasukan Brimob harus kuat secara fisik dan mental sehingga mampu merespon tantangan. Tema peringatan kali ini adalah Dengan Penguatan Integritas, Soliditas dan Kapasitas Berbasis Kemitraan Korps Brimob Polri Siap Memantapkan Kamdagri.

Berbagai atraksi oleh ratusan anggota Brimob turut memeriahkan acara. Para undangan juga disuguhi rangkaian seni beladiri dari Korea dan Cina, Yongwodo dan Wingchun. Yongwodo dilakukan oleh 200 anggota dan Wingchun dilakukan oleh 100 pasukan. Mereka memeragakan berbagai teknik pukulan, tendangan dan kuncian.

Atraksi terjun payung oleh 40 TNI dan Brimob menjadi aksi yang disambut meriah oleh para undangan. Para penerjun keluar secara serentak dari dua pesawat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement