REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menunjukan keseriusannya terkait bantaran Sungai Ciliwung. Bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto dan Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz, Jokowi membahas kelanjutan nasib sungai terpanjang di Jakarta tersebut.
Jokowi mengatakan, kedatangannya ke Kemen PU untuk kedua kalinya ini adalah membicarakan normalisasi Ciliwung.
Caranya, kata dia, akan dibangun rumah susun di sekitar bantaran sungai tersebut. Dalam pembicaraan itu, semua pihak sudah sepakat rencana normalisasi dengan pembangunan rusun.
"Membicarakan normalisasi Ciliwung. Tentu saja harus menyiapkan rusun yang ada di dekat-dekat itu," kata Jokowi usai bertemu dengan dua menteri di Kemen PU.
Ditanya soal pembangunan rusun bantara Ciliwung ini, Jokowi mengatakan masih belum dapat memastikan. Pasalnya, pihaknya belum membicarakan hal ini dengan warga di bantaran sungai Ciliwung.
Namun, Jokowi memastikan pihaknya terus berupaya untuk menyelesaikan tahap demi tahap. Ketika menemui masalah dalam tahapan ini, kata dia, akan langsung diselesaikan dan dieksekusi.
"Kita terus marathon, tiap 2 hari, sehari, ada masalah sedikit ketemu lagi putusin, ada masalah dikit eksekusi," tambah dia.
Soal pendanaan dalam pembangunan rusun bantaran Ciliwung ini, tambah mantan Walikota Solo ini, gabungan antara APBN dan APBD. Namun, belum dapat dipastikan berapa prosentase pembagian pendanaan antara APBN dan APBD yang akan digunakan. Jokowi juga mengatakan masih belum mengetahui besaran dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan pembangunan rusun.