REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Negara RI (Polri) menyatakan ledakan yang terjadi di Desa Margosari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur berasal dari bom yang digunakan nelayan untuk mengambil ikan.
"Ledakan diperkirakan dari bom ikan, tapi ini jelas belum ada sangkut pautnya dengan teror," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Polisi Agus Rianto di Jakarta, Selasa petang.
Akibat Insiden yang terjadi pada Selasa sekitar pukul 10.00 WIB itu, Agus mengatakan dua warga yakni pemilik rumah sekaligus penyimpan bom ikan, Mahfud (35) dan Jamal (32) tewas.
"Bom yang meledak ini akan kita lihat komposisinya karena cukup besar dan menimbulkan korban," katanya.
Seorang korban lainnya yang mengalami luka akibat kejadian itu diketahui bernama Gunawan (25). "Saat ini masih diselidiki kenapa bom itu bisa meledak sehingga menewaskan pemilik rumah dan satu orang lainnya," ujar Agus.
Dia mengatakan, dari olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas menemukan beberapa alat rumah tangga yang hancur, seperti kompor, tabung gas, dan botol. Tabung gas ini diperkirakan yang membuat ledakan itu berdaya ledak tinggi.
Kepolisian akan mengupayakan kerja sama dan koordinasi dengan berbagai instasi terkait seperti pemerintah daerah dan asosiasi nelayan untuk mengambil langkah-langkah preventif agar kecelakaan ini tidak terulang lagi.