Selasa 13 Nov 2012 18:30 WIB

Kartu Sehat Minim Sosialisasi, Warga Bingung Memperolehnya

Rep: Alicia Saqina/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Kartu Jakarta Sehat
Kartu Jakarta Sehat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sabtu (10/11) lalu, sudah menerbitkan program pelayanan kesehatan warga yang dapat digunakan tanpa biaya yakni Kartu Jakarta Sehat (KJS). Sudah berselang tiga hari sejak KJS diluncurkan, ternyata sejumlah warga Ibu Kota masih belum mengetahui cara memperolehnya.

Jejen, warga yang tinggal di Kelurahan Semanan, Kalideres, mengaku sama sekali belum mengetahui tentang adanya KJS. ''Saya tidak dengar dan alhamdulillah belum ada keluhan sakit juga,'' tuturnya, Selasa (13/11).

Pria yang berprofesi sebagai pedagang Siomay ini memang bukan merupakan warga Jakarta. Tetapi dirinya telah tinggal di daerah di Jakarta Barat itu, selama 11 tahun.

Pengakuan serupa datang dari Hamid, warga Kota Bambu Selatan, Slipi, Jakarta Barat. Iamengatakan, sudah mengetahui informasi mengenai adanya fasilitas KJS, namun belum mengetahui bagaimana cara mendapatkannya. I

a mengatakan, saat ini istrinya sedang sakit. Tetapi, pembayaran biasa Rumah Sakit (RS) nya menggunakan fasilitas asuransi dari tempat Hamid bekerja. ''Jadi tidak pakai askes juga.''

Warga yang lainnya yang tinggal di Ibu Kota, Wulan, sudah mengetahui kalau warga yang tinggal di tempat kos seperti dirinya berhak pula menerima KJS. ''Tapi memang saya belum urus,'' kata dia yang tinggal di Jalan Aipda KS Tubun, Jakbar.

Selain itu ketidaktahuan warga untuk mendapatkan KJS juga dialami warga Jakbar lainnya. Mahyuni (29 tahun), mengatakan, dirinya sangat ingin mengurus kepemilikan KJS untuk meringankan pembiayaan orangtuanya yang terkena kanker.

Awalnya, pertama-tama ia mendatangi kantor dinas kesehatan, ingin menanyakan perihal Gakin. Tapi ia mendapatkan informasi kalau Gakin sudah tidak berlaku lagi. ''Ya sudah, saya coba saja ke Puskesmas tanyakan KJS. Tetapi orang Puskesmas bilang KJS di sini belum ada,'' ujar warga Kembangan Selatan ini.

Mahyuni pun mengaku, bingung dan ia tidak mengetahui harus memperoleh KJS dari mana, entah itu dari pihak kelurahan atau pihak Puskesmas. Sebab, jujur ia pihak keluarga merasa berat dengan biaya perawatan Ahmad, yang mengidap kanker kelenjar getah bening.

Pendistribusian KJS masih diprioritaskan di enam Kelurahan di DKI Jakarta, yaktu Kelurahan Bukit Duri, Pademangan Timur, Marunda, Tanah Tinggi, Tambora, dan Manggarai.

Jokowi mengatakan bakal terus mengevaluasi pendistribusian awal KJS tahap uji coba ini kepada warga. Diketahui jumlah KJS tahap awal ini diberikan sebanyak 3.000 kartu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement