Selasa 13 Nov 2012 14:40 WIB

Ngotot UMP Rp 2,7 Juta, Buruh DKI Ancam Mogok Massal

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Hafidz Muftisany
Aksi Buruh (ilustrasi)
Foto: Antara
Aksi Buruh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan buruh kembali menggelar demonstrasi di Balai Kota Jakarta menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar Rp 2,7 juta.

Jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, mereka mengancam akan menggelar aksi mogok daerah (Modar) besar-besaran.

Sekertaris Jenderal Forum Buruh DKI Jakarta, Mohammad Toha mengatakan, buruh selama ini telah sangat dirugikan dengan penetapan UMP di bawah angka hasil survei kebutuhan hidup layak (KHL).

Dalam lima tahun terakhir, akumulasi besaran UMP dibanding KHL mencapai minus Rp 720 ribu. "Ini sangat merugikan baik secara moril maupun materiil," kata Muhammad Toha, Selasa (13/11).

Awal bulan ini, Dewan Pengupahan DKI Jakarta telah menentukan besaran KHL di angka Rp 1,9 juta. Dengan angka sebesar itu, Toha menuntut besaran UMP naik 141,45 persen dari KHL.

"Apabila Gubernur DKI Jakarta tidak memutuskan UMP sebesar Rp 2,7 juta, forum buruh akan melakukan aksi mogok daerah (modar) di kawasan industri Pulo Gadung dan KBN Cakung-Cilincing, Selasa 20 November mendatang," imbuh Toha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement