REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi terus melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan penembakan terhadap dua halte busway di daerah Tebet dan Pancoran, Jakarta Selatan.
Kasie Humas Polsek Metro Tebet, Aiptu Broto Suwarno mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap petugas busway yang saat itu sedang berjaga. "Kami sudah periksa satu saksi karyawan busway, nanti akan kami dalami hasil pemeriksaan tersebut," kata Broto, Selasa (13/11).
Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, lanjut Broto, petugas tidak sama sekali mendapatkan selongsong atau bukti lain dari penembakan tersebut. Polisi menduga jika pelaku menggunakan senapan angin.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, sepanjang 2012 kasus penembakan di halte busway sudah terjadi sebanyak tujuh kali. Belum ada satupun pelaku yang berhasil ditangkap.
Rikwanto mengakui bahwa pihaknya mengalami kesulitan dalam mengungkap sejumlah aksi teror yang terjadi di halte bus Transjakarta. "Kasus ini tidak simple. Kalau kasus seperti perampokan di dalam taksi kemarin atau di pegadaian polisi bisa mengambil keterangan dari beberapa saksi mata maupun korban," ujar Rikwanto.
Namun, lanjut Rikwanto, untuk kasus aksi teror yang terjadi di sejumlah halte Transjakarta pihaknya hanya mengandalkan bukti-bukti yang tertinggal. Keterangan saksi mata pun minim, pasalnya peristiwa tersebut terjadi saat malam hari dimana situasi di sekitar lokasi sudah sepi.
"Untuk kasus ini korbannya adalah benda mati, dan CCTV pun belum terpasang di semua halte Transjakarta," kata Rikwanto.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Ahad (11/11) dini hari halte Transjakarta Pancoran dan Tebet BKPM di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan ditembak oleh orang tidak dikenal. Diduga pelaku menggunakan senjata jenis air softgun, karena berbarengan dengan pecahnya kaca halte terdengar suara letusan.
Kejadian tersebut bukan pertama kali, sebelumnya ada lima halte sudah jadi korban. Diantaranya, halte Pancoran Tugu, Cikoko Stasiun Cawang, Cawang Ciliwung arah Pinang Ranti, halte Cawang Otista arah Kampung Melayu dan halte Tebet BKPM arah Pinang Ranti.