Senin 12 Nov 2012 22:05 WIB

Bagi Demokrat, Keartisan Dede Yusuf adalah Bonus

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Chairul Akhmad
Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (kiri) dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (kanan).
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (kiri) dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK – Partai Demokrat menganggap status sosial calon gubernur Jawa Barat (Jabar), Dede Yusuf, yang masih dikenal sebagai artis semata merupakan sebuah bonus.

Dan hal itu bukan menjadi pertimbangan utama yang membuat partai pemenang pemilu tersebut memutuskan untuk mengusung Dede. Demikian ditegaskan Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

''Mengapa artis? Saya katakan, itu merupakan hal yang kedua. Yang pertama tentu kompetensi, integritas, sepak terjang, serta pengalaman di Jabar. Soal artis, itu daya tambah. Keuntungan untuk yang bersangkutan,” kata Ibas, Senin (12/11).

“Tapi, semuanya itu kita kembalikan ke masyarakat Jabar yang akan melihat dan menilai, bagaimana sosok para kompetitor yang bertarung di Jabar,'' imbuhnya.

Partai Demokrat memutuskan mengusung Dede yang dipasangkan dengan Lex Laksamana. Selain Demokrat, pasangan ini juga didukung oleh Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dengan koalisi tersebut, maka pasangan Dede-Lex memperoleh dukungan sebanyak 46 kursi. Atau sekitar 46 persen dari jumlah 100 kursi DPRD Jabar. Menurut Ibas, dalam mencalonkan pemimpin di setiap pemilukada, Demokrat menentukan pilihan kepada tokoh terbaik yang diinginkan masyarakat.

Itu yang dilakukan ketika mengusung Dede dan Lex. ''Keduanya sudah sangat dikenal di Jabar. Jadi, kami tak perlu kecil hati. Kedua tokoh ini memiliki background yang cukup baik, profesional dan terbukti di bidang birokrasi,'' ujar anggota Komisi I DPR tersebut.

Ibas mengaku merasa yakin bahwa calon yang diusung tersebut akan dapat menang di Jabar. Tak hanya berkat upaya kandidat saja, melainkan juga dukungan dari pihak-pihak lain. Termasuk Demokrat sebagai mesin partai dan elemen masyarakat pendukung lainnya.

''Kami tak ingin berandai-andai. Tapi sebaik mungkin kami menginginkan menang dalam satu putaran,'' tandas putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement