REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Para pengungsi warga Desa Balinuraga, Kecamatan Waypanji, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Provinsi Lampung, masih bertahan di tenda-tenda darurat di kampungnya.
Rumah-rumah yang dibakar saat bentrok akhir Oktober lalu, hingga Senin (12/11), belum juga diperbaiki pemerintah, padahal bantuan baik dari pemerintah pusat dan donatur terus mengalir hingga miliaran rupiah.
Warga yang rumahnya dibakar masih mendatangi rumahnya untuk mencari barang-barang yang tersisa dan masih bisa diselamatkan. Sedangkan untuk kembali ke rumahnya belum bisa, karena atapnya hangus terbakar. Pemerintah belum melakukan perbaikan atau membangun rumahnya, padahal sudah hampir setengah bulan mereka tinggal di pengungsian.
Wayan Dante, warga Desa Balinuraga yang tinggal di tenda, mengungkapkan ratusan kepala keluarga pengungsi asal SPN Kemiling dan keluarga masih bertahan tinggal di tenda-tenda darurat yang disediakan pemerintah kabupaten (pemkab) Lamsel. "Mau tidur di mana lagi, rumah belum diperbaiki, jadi terpaksa tidur di tenda," kata Wayan Dante, yang rumahnya hangus terbakar.
Kepala Bagian Humas Pemkab Lamsel, Adi Finandi, menyatakan pemerintah baru selesai mendata kerusakan rumah warga saat kejadian bentrok lalu. Pemkab masih menunggu program Kementrian Perumahan Rakyat, untuk meverifikasi data yang telah diajukan pemkab.
Menurut dia, tahap rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga masih menunggu dari pusat, perbaikan tidak hanya rumah warga yang terbakar atau rusak, tetapi juga termasuk program perbaikan rumah tidak layak di Lamsel.